Pergerakan harga pangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, di antaranya kondisi cuaca, ketersediaan stok, permintaan pasar, serta kebijakan distribusi dan impor pemerintah.
Beberapa komoditas seperti cabai merah dan cabai rawit mengalami lonjakan harga karena faktor cuaca yang mempengaruhi produksi di sentra pertanian.
Menurut pengamat pertanian, harga cabai cenderung naik ketika musim hujan karena tanaman lebih rentan terkena penyakit dan gagal panen.
Hal ini menyebabkan berkurangnya pasokan di pasar, yang akhirnya mendorong kenaikan harga.
Sementara itu, kenaikan harga telur ayam ras juga disinyalir akibat tingginya biaya pakan ternak.
Pakan ayam yang berbasis jagung dan kedelai mengalami peningkatan harga di pasar internasional, yang berdampak langsung pada harga telur dan daging ayam di dalam negeri.
Selain itu, permintaan akan bahan pokok seperti beras dan gula pasir juga meningkat menjelang bulan Ramadan yang akan tiba dalam beberapa bulan ke depan.
Hal ini membuat harga beberapa komoditas mengalami kenaikan lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian terus memantau perkembangan harga pangan dan berupaya menjaga stabilitas harga di pasaran.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memastikan ketersediaan pasokan melalui operasi pasar dan distribusi bahan pangan ke daerah-daerah yang mengalami kelangkaan.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa pemerintah akan mengoptimalkan kerja sama dengan Bulog dan berbagai pihak terkait guna menjaga stabilitas harga beras di pasar.
Selain itu, program subsidi pupuk untuk petani juga terus diperkuat agar produksi pangan tetap terjaga.
"Kami akan terus memastikan stok pangan mencukupi, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Operasi pasar akan digelar lebih sering untuk menekan kenaikan harga yang tidak wajar," ujar Zulkifli dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 19 Februari 2025.
Selain operasi pasar, pemerintah juga mempercepat distribusi impor untuk beberapa komoditas yang mengalami kelangkaan, seperti bawang putih dan gula pasir.
Hal ini dilakukan agar harga tetap terkendali dan tidak membebani masyarakat.
Kenaikan harga pangan tentu berdampak pada daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah.