Jika The Fed menaikkan suku bunga, harga emas biasanya turun karena investor lebih tertarik pada instrumen investasi berbasis bunga seperti obligasi.
2. Permintaan dan Penawaran di Pasar Domestik
Faktor permintaan di pasar dalam negeri juga mempengaruhi harga emas Antam.
Jika permintaan meningkat akibat kondisi ekonomi yang tidak stabil, harga emas dapat mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika investor mulai melepas aset emas mereka, harga emas dapat turun.
Kondisi Geopolitik GlobalKetegangan geopolitik di berbagai belahan dunia sering kali menjadi pemicu lonjakan harga emas.
Namun, jika situasi global cenderung stabil, harga emas biasanya bergerak turun.
Pemerintah telah mengatur kebijakan pajak dalam transaksi emas, baik pembelian maupun penjualan kembali.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, ada potongan pajak yang dikenakan pada setiap transaksi emas.
Pajak Pembelian EmasSetiap pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 0,9 persen bagi yang tidak memiliki NPWP.
Bukti potong pajak akan diberikan kepada pembeli sebagai tanda bahwa pajak telah dibayarkan.
Pajak Penjualan Kembali (Buyback)Bagi yang ingin menjual kembali emasnya ke PT Antam, transaksi dengan nominal lebih dari Rp10 juta akan dikenakan PPh Pasal 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP dan 3 persen bagi non-NPWP.
Pajak ini akan langsung dipotong dari total nilai buyback yang diterima oleh penjual.
Harga emas yang terus bergerak naik dan turun membuat investor perlu memiliki strategi yang tepat dalam berinvestasi.
Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Membeli Saat Harga Turun
Jika harga emas sedang menurun seperti yang terjadi pada 17 Februari ini, bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk membeli emas sebagai investasi jangka panjang.