Kisah Pilu di Banyuasin : Seorang Ayah Kritis di RS, Anak-anaknya tak Kunjung Datang !

Rabu 29 Jan 2025 - 23:40 WIB
Reporter : Roni
Editor : Dahlia

KORANPALPOS.COM – Bambang Irianto (60), warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, saat ini tengah berjuang antara hidup dan mati di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Banyuasin. 

Sayangnya, di saat kondisi kesehatannya yang semakin kritis, tidak ada satu pun anggota keluarganya yang hadir untuk mengurus atau memberikan persetujuan tindakan medis yang diperlukan oleh pihak rumah sakit.

Menurut keterangan dokter yang menangani, Bambang membutuhkan penanganan medis segera, termasuk tindakan cuci darah serta perawatan intensif lainnya.

Namun, tanpa persetujuan dari pihak keluarga, tim medis mengalami kendala dalam mengambil keputusan krusial terkait keselamatannya.

 BACA JUGA:Gunakan Perahu Karet, BPBD Prabumulih Sisir Sampah di Sepanjang Sungai Kelekar

BACA JUGA:Perumda Tirta Raja OKU Kuras Semua IPA di Kota Baturaja

Armadi, seorang warga setempat yang turut membantu membawa Bambang ke rumah sakit bersama Kepala Desa dan beberapa warga lainnya, mengungkapkan bahwa kondisi Bambang semakin memburuk sejak tiba di rumah sakit pada pagi hari.

Menurutnya, meskipun sudah berupaya menghubungi anak-anak Bambang, hingga saat ini mereka belum juga datang.

“Sejak tadi pagi, kami menunggu. Beliau memiliki dua anak, satu laki-laki yang sudah berkeluarga dan satu perempuan yang masih bersekolah di SLTA. Namun, sampai sekarang belum ada yang datang untuk mengurus dan memberikan izin tindakan medis kepada rumah sakit,” kata Armadi, Rabu (29/01/2025).

Sambo (60), tetangga Bambang lainnya, menambahkan bahwa kondisi Bambang semakin mengkhawatirkan.

BACA JUGA:Personel Polres OKU Sumsel Amankan Perayaan Imlek di Wihara BBC

BACA JUGA:Kemenag OKU Jadwalkan Pemeriksaan Kesehatan Calon Haji 2025

Berdasarkan diagnosa dokter, kemungkinan besar dia tidak akan bertahan lama jika tidak segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Bambang Irianto dikenal sebagai sosok yang pendiam dan cukup tertutup mengenai kehidupannya.

Ia telah lama tinggal di Desa Tanjung Agung, Banyuasin, setelah pensiun dari pekerjaannya sebagai buruh bangunan.

Kategori :