Gunakan Perahu Karet, BPBD Prabumulih Sisir Sampah di Sepanjang Sungai Kelekar
Petugas BPBD Prabumulih membersihkan sampah dan pohon tumbang yang menghambat aliran air sungai kelekar.-Foto : Prabu Agustian-
KORANPALPOS.COM - Adanya keluhan masyarakat terkait banjir yang disebabkan oleh meluapnya air Sungai Kelekar karena tumpukan sampah yang menghambat aliran sungai tersebut, mendapat tanggapan serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Prabumulih dengan bergerak cepat untuk menangani masalah ini.
Dalam upaya mengatasi banjir yang disebabkan oleh pencemaran dan penyumbatan, BPBD meluncurkan aksi penyisiran di sepanjang aliran Sungai Kelekar dengan menggunakan perahu karet.
Tim BPBD melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Kelekar, dimulai dari Desa Pangkul hingga Desa Kemang, yang merupakan perbatasan antara Kota Prabumulih dan Kabupaten Muara Enim.
Selama proses penyisiran, petugas BPBD tidak hanya fokus pada pengambilan sampah yang menghambat aliran sungai, tetapi juga mengevakuasi sebuah pohon besar yang tumbang dan melintang di Sungai Kelekar.
BACA JUGA:Perumda Tirta Raja OKU Kuras Semua IPA di Kota Baturaja
BACA JUGA:Antisipasi Balap Liar, Gelar Patroli secara Intensif
Kepala pelaksana BPBD Kota Prabumulih, Sriyono SH, menjelaskan bahwa langkah penyisiran ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang disebabkan oleh penumpukan sampah di sungai.
“Pasca adanya keluhan masyarakat mengenai banyaknya tumpukan sampah di sungai, tim langsung bergerak cepat menyisir aliran sungai dan membersihkan sampah,” ungkap Sriyono.
Sriyono menuturkan bahwa penyisiran sungai ini akan dilakukan secara rutin.
“Jika ada laporan masyarakat, tim akan bergerak,” imbuhnya.
BACA JUGA:Perumda Tirta Raja OKU Kuras Semua IPA di Kota Baturaja
BACA JUGA:Polres Muaraenim Dukung Ketahanan Pangan Lewat Sambang Warga
Dikatakannya, Pemerintah Kota Prabumulih juga terus berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya banjir, salah satunya adalah dengan melakukan normalisasi Sungai Kelekar.
“Sejauh ini kita bisa lihat sendiri manfaat dari normalisasi itu. Ada beberapa titik yang selama ini langganan banjir, tetapi untuk saat ini, alhamdulillah masih aman,” pungkas Sriyono.