KORANPALPOS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengungkapkan bahwa selama musim kemarau pada 2024 tercatat sebanyak 30 hektare lahan di wilayah itu terbakar akibat ulah oknum yang membuang puntung rokok sembarangan tempat.
Kepala BPBD OKU, Januar Efendi melalui Manager Pusdalops, Gunalfi, saat dikonfirmasi, Senin 20 Januari 2025, menjelaskan, selama musim kemarau periode Juli hingga Agustus 2024 tercatat ada 28 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di OKU.
"Nah dari jumlah kasus ini terdata ada 30 hektare lahan yang terbakar," tegasnya.
Sementara kalau dibandingkan tahun 2023, untuk luas lahan yang terbakar akibat karhutla jauh lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya dengan jumlah seluas lebih dari 200 hektare terbakar sejak kemarau periode Agustus-Oktober 2023.
BACA JUGA:Harga Minyak Goreng di Atas HET : Pemkab OKU Langsung Sidak ke Pasar !
BACA JUGA:Canangkan WBK : Kajari OKU Tegaskan Jangan Hanya Sebatas Simbolis Saja !
Gunalfi mengatakan, peristiwa karhutla tersebut terjadi di sembilan desa meliputi Desa Pengandonan, Peninjauan, Karang Endah, Kedaton, Kungkilan, Batumarta Unit II, Kurup, Air Paoh dan Desa Pusar.
Menurut dia, desa-desa ini memang termasuk daerah yang dipetakan rawan terjadi karhutla saat musim kemarau karena masih banyak terdapat lahan pertanian dan perkebunan yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.
Sebagian besar peristiwa karhutla disebabkan oleh kelalaian oknum masyarakat yang membuang puntung rokok di sembarang tempat hingga memicu titik api.
Dalam melakukan pemadaman pihaknya didukung peralatan memadai mulai dari mesin pompa air, selang, mesin chainsaw, dan baju anti api.
BACA JUGA:Raih Peringkat Ketiga Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik 2024, Polres Prabumulih Masuk Kategori A
BACA JUGA:DKPP Sumsel Perketat Lalu Lintas Sapi : Antisipasi Penularan PMK !
Termasuk peralatan lainnya seperti oksigen, masker doubel anti polusi hingga portbale wather tank juga disiapkan di setiap posko agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin.
"Kami juga menyiapkan sebanyak enam unit mobil tangki air untuk memadamkan api karhutla agar tidak cepat menyebar luas," ujarnya.