Wagub Sumsel Utamakan Pendekatan Masyarakat Cegah Karhutla

Wagub Sumsel Cik Ujang tegaskan jika Pemprov utamakan pendekatan masyarakat cegah karhutla-Foto : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengutamakan pendekatan dengan masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada setiap musim kemarau.

"Karhutla sering terjadi karena budaya masyarakat yang biasa membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan cara membakar, untuk merobah budaya tersebut perlu dilakukan pendekatan," kata Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang di Palembang, Rabu (03/09/2025).

Menurut dia, pendekatan dengan masyarakat agar tidak lagi melakukan pembakaran untuk membuka dan membersihkan lahan pertanian/perkebunan pada musim kemarau 2025 ini cukup efektif.

BACA JUGA:Apresiasi Gubernur Sigap Antisipasi Pasca Demonstrasi

BACA JUGA:Dorong Kepedulian Sosial, Gubernur Sumsel Apresiasi Jalan Sehat dan Bakti Sosial IKA UII

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah di Sumsel pada musim kemarau tahun ini sebagian besar murni faktor alam.

Untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat berpartisipasi mencegah karhutla, pihaknya bersama pemkab/pemkot yang termasuk sebagai daerah rawan karhutla, melakukan sosialisasi mengenai cara membuka lahan tanpa membakar.

Kemudian mengedukasi masyarakat mengenai cara mencegah karhutla yang dapat merusak lingkungan dan menimbulkan gangguan berbagai aktivitas serta masalah kesehatan masyarakat, jelas Wagub Cik Ujang.

BACA JUGA:Gubernur Deru Larang Jual Beli Jabatan

BACA JUGA:Gubernur Sumsel Tekankan Pentingnya Sinergi BI dalam Membangun Ekonomi Desa

Sementara Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman menjelaskan berdasarkan data hingga 31 Agustus 2025 terdapat 394 kasus karhutla di sejumlah daerah rawan kebakaran hutan dan lahan.

Kasus karhutla itu terbanyak terjadi di Kabupaten Ogan Ilir yakni mencapai 106 kasus, kemudian Musi Banyuasin 77 kasus, Ogan Komering Ilir 50 kasus, Banyuasin 49 kasus, dan Kabupaten Muara Enim 37 kasus.

"Kebakaran hutan dan lahan diprediksi masih akan terjadi pada peralihan musim dari ke.arau ke musim hujan satu atau dua bulan ke depan, untuk itu kami tetap siaga melakukan berbagai kegiatan pencegahan dan penanggulangan karhutla," kata Sudirman. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan