“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Saat ini, banjir telah surut dan masyarakat mulai kembali ke rumah masing-masing,” jelasnya.
BACA JUGA:Andriansyah Fikiri Ucapkan Selamat kepada Walikota dan Wakil Walikota Terpilih
BACA JUGA:Pj. Bupati Banyuasin Pimpin Bersih-Bersih Kota Pangkalan Balai
Meskipun air sudah surut, dampak kerusakan akibat banjir ini masih dirasakan oleh masyarakat.
Beberapa rumah mengalami kerusakan pada struktur bangunan akibat terendam air selama berjam-jam.
Selain itu, lahan pertanian dan perkebunan yang menjadi sumber mata pencaharian sebagian warga juga ikut terdampak.
Rusaknya infrastruktur seperti jalan dan jembatan kecil di beberapa lokasi turut memperparah situasi.
BACA JUGA:Banjir Rendam Puluhan Rumah di Payuputat Prabumulih : Ketinggian Air Capai 1 Meter !
BACA JUGA:Dukung Program MBG : Polres Musi Rawas Bagi Makan Sehat ke SDN 1 Desa Air Satan
Warga mengeluhkan sulitnya mengakses daerah mereka selama banjir berlangsung.
Selain itu, aktivitas ekonomi, termasuk pasar tradisional, sempat terhenti karena genangan air di lokasi tersebut.
Salah seorang warga Desa Ujan Mas, Hadi (47), mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
"Air masuk ke rumah sejak malam hari, dan pagi-pagi kami sudah tidak bisa keluar rumah karena air makin tinggi," ujar Hadi.
Meski banjir telah surut, BPBD Muara Enim mengimbau warga untuk tetap waspada menghadapi potensi bencana susulan, terutama dengan cuaca yang masih tidak menentu.
"Kondisi cuaca seperti ini masih berpotensi memicu bencana banjir lainnya. Masyarakat harus tetap siaga dan memantau perkembangan informasi dari pihak berwenang," tambah Hasbi.
BPBD juga mendorong masyarakat untuk memastikan kondisi saluran air di sekitar tempat tinggal mereka tetap bersih dan tidak tersumbat oleh sampah.