Viral Mobil RI 36, Raffi Ahmad Angkat Bicara: Bukan untuk Urusan Pribadi !

Sabtu 11 Jan 2025 - 17:22 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Di tengah kemacetan di Jalan Sudirman-Thamrin, sebuah truk penambal jalan berhenti di lajur tengah, menyebabkan kemacetan.

“Saat itu, taksi Alphard mencoba menghindar ke kanan. Namun, di waktu bersamaan, kendaraan Suzuki Ertiga putih dari sebelah kanan juga bergerak maju, sehingga hampir terjadi senggolan,” kata Argo.

Argo menjelaskan bahwa situasi tersebut menyebabkan perdebatan antara pengemudi kedua kendaraan, yang semakin memperparah kemacetan.

BACA JUGA:Daftar 15 Pekerjaan yang Bakal Booming di Tahun 2030, Apa Saja ?

BACA JUGA:Kisah Sukses Ferry : Pedagang Bakso yang Membangun Jalan untuk Kampung Halaman

Melihat hal ini, petugas pengawal dari Ditlantas Polda Metro Jaya berinisiatif melerai dan meminta kendaraan untuk segera maju.

Namun, sikap petugas pengawal yang menunjuk dengan gestur dianggap arogan oleh beberapa pengguna jalan yang menyaksikan insiden tersebut.

“Kami memohon maaf apabila gestur anggota kami dianggap tidak sopan atau arogan. Ini akan menjadi bahan evaluasi untuk ke depannya,” tambah Argo.

Argo menegaskan bahwa Ditlantas Polda Metro Jaya akan mencari pengemudi taksi Alphard untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut terkait insiden tersebut.

Mereka juga ingin memastikan apakah ada tindakan atau ucapan dari petugas yang dinilai tidak pantas.

“Kami ingin memastikan kejadian ini tidak terulang dan menjaga profesionalisme anggota di lapangan,” ujarnya.

Menanggapi isu yang viral, Raffi Ahmad menyatakan komitmennya untuk tetap menjalankan tugas kenegaraan dengan baik.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak mempersepsikan penggunaan kendaraan dinas secara negatif.

“Saya memahami perhatian masyarakat terhadap kendaraan dinas. Namun, saya pastikan bahwa mobil ini digunakan untuk keperluan tugas negara, bukan untuk urusan pribadi. Saya juga mendukung langkah kepolisian untuk menindaklanjuti kejadian ini secara transparan,” tegas Raffi.

Insiden ini menjadi pengingat pentingnya komunikasi dan sikap yang tepat dalam situasi publik, terutama ketika melibatkan simbol negara seperti kendaraan dinas berpelat RI.

Pihak kepolisian dan pengawal dinas diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih humanis tanpa meninggalkan aspek profesionalitas.

Kategori :