Baju Pengantin Adat Sunda : Simbol Keindahan dan Kebudayaan Jawa Barat

Minggu 12 Jan 2025 - 07:00 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

Baju pengantin wanita adat Sunda umumnya terdiri dari beberapa bagian, yaitu kebaya, kain batik atau songket, serta aksesori seperti selendang, mahkota, dan perhiasan.

BACA JUGA:Pesona Kapal Pesiar Sungai Musi: Sebuah Eksplorasi Wisata Baru di Tengah Kota Palembang

BACA JUGA:Keunikan Kampung Kapitan Palembang: Sebuah Budaya yang Tak Tergoyahkan

Kebaya pengantin Sunda biasanya terbuat dari kain yang halus, seperti satin atau brokat, yang dihiasi dengan bordir emas atau perak yang rumit.

Warna kebaya pengantin Sunda umumnya dominan dengan warna-warna lembut seperti emas, putih, atau merah muda, namun warna-warna terang seperti merah atau hijau juga bisa ditemukan pada beberapa desain.

Baju pengantin wanita Sunda biasanya dilengkapi dengan kain panjang yang dikenakan melilit tubuh, yang disebut "kemben" atau "kain panjang."

Kain ini biasanya terbuat dari batik atau songket dengan motif yang kaya dan berwarna cerah.

Motif batik yang digunakan sering kali menggambarkan keindahan alam, seperti bunga dan daun, yang melambangkan kesuburan dan kehidupan yang penuh berkah.

Sebagai pelengkap, pengantin wanita adat Sunda sering mengenakan aksesoris berupa perhiasan emas, seperti gelang, cincin, dan kalung, serta selendang yang diikatkan di bahu.

Salah satu aksesoris yang paling mencolok adalah mahkota yang disebut "sanggul" atau "siger," yang terbuat dari bahan logam dan dihiasi dengan batu mulia. Sanggul ini melambangkan kemuliaan dan keanggunan pengantin.

2. Baju Pengantin Pria

Baju pengantin pria adat Sunda memiliki desain yang lebih sederhana namun tetap elegan.

Pakaian pria Sunda biasanya terdiri dari "surjan" (jas panjang), "blangkon" (penutup kepala), dan celana panjang yang disebut "kain batik."

Surjan pria Sunda umumnya terbuat dari bahan kain yang halus, seperti satin atau katun, dengan desain yang lebih sederhana dibandingkan kebaya pengantin wanita.

Biasanya, surjan berwarna gelap seperti hitam atau cokelat, dengan aksen bordir pada bagian dada dan lengan.

Blangkon, yang dikenakan oleh pengantin pria, memiliki makna sebagai simbol kehormatan dan identitas pria Sunda.

Kategori :