Ketahui Demam Kelinci : Penyakit Langka dengan Kasus yang Meningkat di AS

Jumat 03 Jan 2025 - 20:56 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Maryati

Antibiotik seperti streptomisin, gentamisin, doksisiklin, dan siprofloksasin sering digunakan dalam pengobatan kasus tularemia.

Namun, tanpa pengobatan, tularemia dapat menjadi fatal pada lebih dari dua persen kasus, tergantung pada jenis bakteri yang menginfeksi.

Oleh karena itu, diagnosis dan pengobatan yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan mengurangi risiko kematian.

CDC menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko infeksi. Beberapa langkah yang direkomendasikan meliputi:

• Menggunakan sarung tangan saat menangani hewan liar

• Menghindari gigitan serangga dengan menggunakan penolak serangga dan mengenakan pakaian pelindung

• Menghindari konsumsi air yang tidak terjamin kebersihannya

• Memastikan makanan dan air yang dikonsumsi tidak terkontaminasi

Kesadaran masyarakat, khususnya di wilayah dengan insiden tinggi, sangat penting untuk mengurangi risiko paparan bakteri ini.

Salah satu tantangan terbesar dalam pengendalian tularemia adalah kesulitan dalam diagnosis dini.

Gejala tularemia seringkali mirip dengan penyakit lain seperti flu atau infeksi saluran pernapasan, sehingga dapat menyebabkan keterlambatan dalam penanganan.

CDC juga menyoroti perlunya peningkatan kesadaran di antara penyedia layanan kesehatan, terutama yang bekerja dengan komunitas suku atau penduduk asli.

Dengan diagnosis yang cepat dan pengobatan yang tepat, dampak tularemia dapat diminimalkan.

Demam kelinci atau tularemia adalah penyakit zoonosis yang perlu mendapatkan perhatian lebih di Amerika Serikat.

Dengan lonjakan kasus sebesar 56 persen dalam dekade terakhir, penting bagi masyarakat untuk memahami risiko dan langkah-langkah pencegahan.

Peningkatan kesadaran, kapasitas layanan kesehatan, dan kerjasama antara pemerintah, komunitas, serta tenaga medis menjadi kunci utama dalam mengatasi tantangan ini.

Kategori :