Ika juga mengingatkan agar masyarakat tidak kehilangan harapan meskipun prediksi mengenai tahun 2025 cenderung berat, terutama dalam hal finansial.
"Prediksi mengenai tahun 2025 hanyalah gambaran kemungkinan, bukan kepastian. Setiap orang memiliki rezeki dan cara bertahan hidup masing-masing. Penting untuk tetap optimis dan melihat peluang di tengah tantangan," katanya.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang mungkin datang, Ika menyarankan agar masyarakat tetap berpikiran terbuka terhadap berbagai peluang dan alternatif.
"Tahun 2025 mungkin menantang, tetapi juga bisa menjadi tahun di mana kita menemukan cara baru untuk berkembang dan beradaptasi," tambahnya.
Menghadapi tahun yang penuh ketidakpastian bukan berarti harus merasa tertekan, tetapi justru bisa menjadi kesempatan untuk bertumbuh dan menemukan potensi diri yang belum tergali.
Ika menegaskan bahwa resolusi bukanlah sekadar daftar keinginan, melainkan peta jalan menuju perubahan yang lebih baik.
"Dengan menetapkan resolusi yang realistis, mengatur prioritas, dan merefleksikan pencapaian, kita bisa menjadikan tahun 2025 bukan sebagai beban, melainkan peluang untuk bertumbuh," ujar Ika.
Selain itu, Ia menyarankan untuk memperlakukan resolusi dengan bijaksana. "Jangan menjadikannya beban, tetapi jadikan resolusi sebagai panduan untuk hidup yang lebih baik. Setiap langkah kecil menuju tujuan besar adalah pencapaian yang layak dihargai," tambahnya.
Tidak hanya soal menyusun resolusi yang realistis, Ika juga mengingatkan untuk tetap memelihara optimisme.
"Tahun 2025 mungkin memiliki banyak tantangan, tetapi dengan sikap positif dan semangat yang tepat, kita bisa menghadapinya dengan lebih tenang dan percaya diri," kata Ika.
Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan emosional dalam menjalani tahun baru.
"Setiap orang pasti memiliki tantangan dan hambatan, namun dengan menjaga harapan dan langkah yang realistis, kita bisa membuat tahun ini sebagai tahun yang penuh peluang untuk memperbaiki diri."
Dengan demikian, resolusi 2025 bisa menjadi sarana untuk meraih kehidupan yang lebih baik tanpa harus menambah beban pikiran atau stres yang berlebihan.
Sebagai penutup, Ika mengingatkan agar kita tetap optimis dan menjadikan setiap langkah kita berarti dalam perjalanan menuju versi terbaik dari diri kita.
Menyusun resolusi untuk tahun 2025 memang perlu pendekatan yang bijak.
Dengan menetapkan tujuan yang realistis, membuat skala prioritas, serta merefleksikan pencapaian tahun sebelumnya, kita bisa menghadapi tahun baru dengan penuh optimisme dan percaya diri.