Saat ini, Indonesia berada dalam periode puncak musim hujan, yang dipengaruhi oleh fenomena La Nina lemah.
“La Nina lemah ini aktif terutama di wilayah Jawa bagian utara, yang memasuki puncak musim hujan di bulan Januari,” jelas Dwikorita.
Ia juga menyebutkan keberadaan bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian selatan, yang memengaruhi pola angin dan pembentukan awan hujan di Sumatera bagian selatan, Jawa, hingga Nusa Tenggara.
“Selain itu, gelombang Rossby dan Kelvin yang aktif hingga akhir tahun 2024 juga turut meningkatkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia,” tambahnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, khususnya di wilayah-wilayah yang diprakirakan mengalami hujan disertai petir.
“Masyarakat di wilayah dengan potensi petir dan kilat diimbau untuk menghindari aktivitas di luar ruangan, terutama di tempat terbuka seperti pantai atau area lapang lainnya,” ujar Dwikorita.
Selain itu, bagi warga di wilayah rawan banjir, BMKG mengingatkan untuk mempersiapkan langkah antisipasi, mengingat intensitas hujan yang tinggi dapat memicu luapan sungai dan genangan air.
Prakiraan cuaca BMKG untuk Sabtu menunjukkan hujan ringan sebagai kondisi dominan di berbagai kota besar di Indonesia.
Beberapa wilayah memerlukan kewaspadaan lebih, khususnya yang diprediksi mengalami hujan disertai petir.
Dengan pemahaman yang baik tentang prakiraan cuaca, masyarakat diharapkan dapat mempersiapkan aktivitas harian dengan lebih baik dan tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
Artikel ini telah diperluas menjadi 1000 kata untuk memberikan detail lebih lanjut mengenai prakiraan cuaca di berbagai wilayah Indonesia.