KORANPALPOS.COM – Dalam beberapa pekan terakhir, Kota Palembang kembali digemparkan oleh serangkaian aksi amuk massa yang menargetkan terduga pelaku kejahatan.
Kejadian-kejadian tersebut semakin memperlihatkan kekhawatiran warga terhadap tingginya angka kriminalitas, di mana warga secara langsung mengambil tindakan main hakim sendiri.
Beberapa peristiwa melibatkan pengeroyokan hingga pembakaran terhadap terduga pelaku, menciptakan ketegangan di masyarakat.
Sejumlah kasus amuk massa yang terjadi belakangan ini mendapat sorotan publik.
BACA JUGA:PPN 12 Persen Hanya untuk Beras Impor : Ini Penjelasan Menko Pangan !
Salah satunya pada 4 Desember 2024, seorang pria bernama Hardi (50), warga Jalan Sultan Mansyur Lorong Sekundang Kelurahan Bukit Lama, nyaris tewas diamuk massa setelah diduga melakukan penggelapan mobil rental.
Peristiwa ini terjadi di bawah Jembatan Musi 2 Kecamatan Gandus, Palembang, dan sempat membuat pelaku tak sadarkan diri. Kasus ini langsung ditangani oleh Polsek IB I.
Pada 6 Desember 2024, amuk massa kembali terjadi saat Sugiman alias Gareng, terduga pelaku rudapaksa terhadap anak bawah umur, tewas di Rumah Sakit setelah dikeroyok warga di Jalan Sukabangun 2, Perumahan Griya Buana 2, Kecamatan Sukarame. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB dan kini tengah ditangani oleh Polsek Sukarame.
Selanjutnya, pada 18 Desember 2024, aparat Polrestabes Palembang mengamankan seorang pelaku begal bersenjata api yang sebelumnya sempat diamuk massa di Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.
BACA JUGA:H-4 Natal : Gerbang Tol Trans Jawa Mulai Mengalami Lonjakan Lalu Lintas !
Pelaku yang beraksi bersama rekannya itu nyaris tewas sebelum polisi datang untuk mengamankannya.
Terbaru pada 21 Desember 2024, seorang pria yang mencoba mencuri barang di toko minimarket di Jalan Wahid Hasyim, Kecamatan SU I, tertangkap basah oleh pegawai toko.
Warga yang melihat kejadian itu langsung melampiaskan kemarahan mereka dengan menganiaya pelaku hingga babak belur.