KORANPALPOS.COM – Warga Desa Talangan Pangeran Ulu, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir, mengeluhkan kondisi jalan yang mengalami penurunan akibat tergerus derasnya aliran Sungai Ogan.
Kondisi ini membuat para pengguna jalan merasa khawatir akan keselamatan mereka saat melintas.
Salah seorang pengendara, Rio, mengaku sering merasa ngeri ketika melintasi jalan tersebut. “Terkadang ngeri ya karena jalannya turun. Apalagi saya bawa mobil, sering sekali bemper depan mobil saya tersodok ke aspal. Akibatnya bempernya pecah,” ujar Rio.
Kondisi jalan yang condong ke arah Sungai Ogan semakin memperburuk situasi. Para pengendara, terutama pengemudi roda empat, harus ekstra hati-hati saat melintas. Hal ini menambah risiko kecelakaan di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Sekjen PPP Sebut Mukernas Fokus Evaluasi Pemilu dan Pilkada
BACA JUGA:Ketum PKB Minta 14 Kader Pemenang Pilkada Sejahterakan Rakyat
Selain masalah jalan, Rio juga mengeluhkan kondisi jembatan plat besi di beberapa titik, salah satunya di Desa Muaradua, Kecamatan Pemulutan. Ia menyebut banyak bagian plat besi yang terkelupas, sehingga membahayakan pengendara.
“Plat besinya banyak yang terkelupas, sangat bahaya. Apalagi kalau sudah parah, bisa menyebabkan ban kendaraan pecah, terjebak di tengah jembatan, bahkan jembatannya amblas,” ungkapnya.
Rio berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi jalan dan jembatan yang rusak tersebut. Menurutnya, penanganan yang cepat dapat mencegah potensi kecelakaan dan kerugian yang lebih besar.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Dinas PUPR Ogan Ilir, Ruslan, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kerusakan jalan dan jembatan di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Prabowo Soal Korupsi: Jangan Ada Loyalitas Jiwa Korps yang Keliru !
BACA JUGA:PAN Dukung Wacana Presiden Terkait Pilkada Kembali ke DPRD
“Terima kasih telah menginformasikan kondisi jalan. Untuk tembok penahan jalan, biayanya tidak sedikit. Jika diganti dengan kayu, hanya akan bertahan sebentar karena arus Sungai Ogan sangat deras,” jelas Ruslan kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, terkait keluhan warga, pihaknya akan mengusulkan perbaikan dan di ajukan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk dibahas bersama DPRD.
“Kalau jalan atau jembatan yang putus total atau tidak bisa digunakan lagi, itu baru bisa diperbaiki dengan dana talangan atau dana tanggap darurat,” imbuhnya.