MENINDAKLANJUTI pemberitaan mengenai 10 Koridor LRT yang berhenti beroperasi, dan untuk mengetahui kondisi LRT saat ini.
Pada reses tahap III tahun 2023, Anggota Dapil I DPRD Sumsel berkunjung dan berdialog dengan direksi Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS).
Dalam kunjungannya, rombongan dapil I yang terdiri dari DR Hj RA Anita Noeringhati SH MH selaku koordinator, didampingi, Mgs H Syaiful Fadli, H Kartak Sas SE, H Chairul S Matdiah SH MH Kes, H Prima Salam SH dan H Yudha Rinaldi, diterima direksi dan jajaran BPKARSS.
BACA JUGA:Dapil III DPRD Sumsel Perjuangkan Pembangunan Sumur Bor dan Normalisasi Sungai di OKI dan OI
Koordinator Dapil I DR Hj RA Anita Noeringhati mengatakan, kedatangan dapil I ke Perusahaan ini tidak lain untuk menanyakan masalah penutupan 10 koridor Feeder di Palembang, yang beberapa waktu lalu ramai diberitakan.
"Saya bersyukur, dengan adanya Asean Games dan saat itu gubernur Sumsel H Alex Noerdin berhasil mendapatkan LRT untuk Sumsel, yang anggarannya sangat fantastis. Karena ini barang yang mahal, jadi kami dari dapil I ingin memastikan kondisi LRT saat ini. Termasuk soal 10 feeder yang kabarnya di stop," ujar Anita.
Sedangkan Anggota dapil I, Mgs H Syaiful Fadli menanyakan soal upaya LRT untuk meningkatkan jumlah penumpang dan pendapatan.
BACA JUGA:Nurmala Dewi Perjuangkan Sarana Air Bersih
Menanggapi sejumlah pertanyaan itu, Direksi BPKARSS, mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menerima subsidi dari pusat Rp 126 m, dan subsidi untuk listriknya lebih dari 60 kehidupan.
Untuk menambah pendapatan, BPKARSS mulai memanfaatkan aset seperti pilar, dan stasiun untuk dipasang iklan.
Selain itu, pihaknya juga mempunyai program naik LRT gratis di hari tertentu.
BACA JUGA:Dapil II DPRD Sumsel Tinjau Ketersediaan Beras Bulog
Mengenai tarif LRT, pihaknya masih menerapkan tarif yang lama yakni Rp 10 ribu dari bandara dan Rp 5 ribu dari stasiun lainnya. Khusus untuk transit dari feeder hanya di tarif Rp 2000/ orang.
"Jadi, khusus bagi pengguna feeder kita beri pelayanan maksimal, murah, nyaman, tepat waktu dan berkualitas," ujarnya.
Terkait pengurangan 10 koridor feeder, dijelaskannya kalau sampai saat ini belum ada pengurangan feeder.