KORANPALPOS.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang diperdagangkan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah sebesar 34 poin atau 0,22 persen.
Rupiah dibuka di level Rp15.940 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp15.906 per dolar AS.
Pelemahan ini terjadi seiring meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), pada bulan Desember 2024.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 11 November 2024 : Menguat 14 Poin Menjadi Rp15.672 per dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 4 November 2024 : Melemah 49 Poin Jadi Rp15.732 per Dolar AS
Menurut ekonom senior Bank Mandiri, Reny Eka Putri, probabilitas pemangkasan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) meningkat menjadi 66 persen dari 50 persen sebelumnya.
"Inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS yang moderat pada Oktober 2024 memberikan ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga," ujarnya.
Inflasi PCE AS pada Oktober tercatat naik 0,2 persen secara bulanan (month on month/mom) atau 2,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), sesuai ekspektasi pasar.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 31 Oktober 2024 : Menguat 4 Poin Menjadi Rp15.701 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 28 Oktober 2024 : Terus Melemah 72 Poin Menjadi Rp15.719 per Dolar AS
Angka ini stabil dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di level 2,1 persen (yoy).
Lebih lanjut, inflasi inti PCE meningkat tipis menjadi 2,3 persen dari 2,2 persen pada bulan sebelumnya.
Kenaikan ini sejalan dengan data penjualan ritel dan Indeks Redbook, yang mencerminkan aktivitas belanja konsumen AS tetap positif di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 25 Oktober 2024 : Melemah 31 Poin Menjadi Rp15.584 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 23 Oktober 2024 : Melemah 38 Poin Menjadi Rp15.605 per Dolar AS