Kemenangan Donald Trump dianggap membawa harapan baru bagi pelonggaran kebijakan moneter di AS, termasuk pengurangan suku bunga.
Hal ini membuat investor mencari aset alternatif seperti Bitcoin yang dianggap sebagai "safe haven" baru.
2. Adopsi Teknologi Blockchain yang Meningkat
Dalam beberapa bulan terakhir, adopsi blockchain terus berkembang, baik di sektor keuangan, logistik, hingga pemerintahan. Hal ini mendukung nilai intrinsik aset kripto, termasuk Bitcoin.
3. Minat Investor Institusi yang Semakin Besar
Langkah perusahaan besar seperti SOS Limited untuk mengakumulasi Bitcoin mencerminkan bahwa institusi keuangan mulai menganggap kripto sebagai bagian penting dari portofolio investasi mereka.
4. Indikator Teknikal yang Kuat
Dukungan teknis di level 90.250 dolar AS dan pengujian ulang di angka 94.500 dolar AS memberikan keyakinan bahwa Bitcoin memiliki fondasi yang kuat untuk terus naik.
5. Momentum Akhir Tahun
Akhir tahun sering kali menjadi periode yang menguntungkan bagi pasar kripto, dengan banyaknya aktivitas investasi menjelang pergantian tahun.
Meski optimisme tinggi, pasar kripto tetap menghadapi sejumlah tantangan. Volatilitas harga yang tinggi masih menjadi perhatian utama, terutama bagi investor pemula.
Selain itu, regulasi yang tidak konsisten di berbagai negara dapat memengaruhi pasar secara signifikan.
"Investor perlu tetap berhati-hati meskipun tren saat ini bullish. Selalu lakukan analisis risiko sebelum mengambil keputusan investasi," pesan Fyqieh.
Dengan momentum saat ini, Bitcoin diproyeksikan mampu menembus angka 100.000 dolar AS sebelum akhir Desember 2024.
Namun, untuk mencapai target tersebut, BTC harus tetap mempertahankan dukungan di level-level kunci seperti 94.500 dolar AS dan 90.250 dolar AS.
Fyqieh menambahkan bahwa sentimen positif dari institusi besar dan peningkatan adopsi teknologi blockchain akan terus menjadi pendorong utama harga Bitcoin.