Kepala Kantor SAR Palembang mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati, terutama saat kondisi cuaca buruk.
"Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Jika hujan deras atau arus terlihat deras, sebaiknya menghindari aktivitas di sekitar air terjun," jelasnya.
Air Terjun Grand Canyon di Lahat memang menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal dan luar daerah.
Keindahan alamnya menarik banyak pengunjung, namun juga menyimpan potensi bahaya.
Aliran air yang deras saat hujan bisa menjadi ancaman serius bagi wisatawan yang tidak waspada.
Menurut laporan warga, kejadian serupa pernah terjadi di lokasi tersebut.
"Sebelumnya juga ada kasus pengunjung yang hanyut, tapi berhasil diselamatkan. Ini pelajaran bagi kita semua," ujar salah seorang warga setempat.
Keberhasilan pencarian jasad korban tidak lepas dari peran aktif masyarakat setempat.
Warga yang memiliki pengetahuan tentang medan sekitar turut membantu tim SAR dalam menyusuri lokasi yang sulit dijangkau.
Kerja sama antara warga dan tim profesional menjadi kunci keberhasilan operasi ini.
Operasi pencarian ditutup pada hari Jumat setelah jasad korban ditemukan.
Semua tim yang terlibat, baik dari SAR, BPBD, maupun masyarakat, mendapatkan apresiasi atas kerja keras mereka.
Namun, kejadian ini juga menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan keselamatan di tempat wisata, termasuk pemasangan papan peringatan dan penyediaan tim pengawas di lokasi berisiko tinggi.
Tragedi tenggelamnya AF di Grand Canyon Lahat menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan saat berwisata.
Pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada pengunjung, sehingga kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Bagi keluarga korban, duka ini akan menjadi bagian dari kenangan yang tak terlupakan, namun juga menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian dan kewaspadaan.