Kabupaten Pali menghadapi tantangan dalam meningkatkan pendapatan riil per kapita masyarakatnya.
Sebagian besar penduduk bergantung pada sektor perkebunan dan pertanian tradisional, yang rentan terhadap fluktuasi harga komoditas.
Selain itu, akses pendidikan tinggi masih sangat terbatas di wilayah ini.
3. OKU Selatan (66,67)
Wilayah ini memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, terutama dengan keberadaan Danau Ranau.
Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dioptimalkan untuk mendongkrak standar hidup masyarakat. Tingkat pendidikan yang rendah menjadi salah satu penyebab lambatnya peningkatan IPM.
4. Empat Lawang (66,68)
Empat Lawang menghadapi tantangan dalam angka harapan hidup yang relatif rendah dibandingkan daerah lain di Sumatera Selatan.
Masalah kesehatan masyarakat, seperti akses terhadap fasilitas kesehatan dasar, menjadi perhatian utama.
4. Musi Rawas (68,26)
Meskipun berada di kategori sedang, Kabupaten Musi Rawas perlu memperkuat sektor pendidikan dan meningkatkan pendapatan masyarakat untuk bisa bersaing dengan daerah lain di Sumatera Selatan.
5. Ogan Komering Ilir: Peluang Meningkatkan IPM
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mencatat IPM 68,65 pada tahun 2024, berada di ujung kategori sedang.
Dengan letak geografis yang strategis, OKI memiliki potensi untuk meningkatkan sektor pendidikan dan kesehatan melalui program-program berkelanjutan.
Perbaikan infrastruktur, terutama di daerah pedalaman, juga diharapkan dapat membantu mendongkrak nilai IPM kabupaten ini dalam beberapa tahun ke depan.
Rendahnya IPM suatu daerah berdampak luas pada masyarakat, termasuk: