Ikan bandeng turun 2,80 persen atau Rp930 menjadi Rp32.330 per kg.
Penurunan harga ikan ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein dengan harga yang lebih terjangkau.
Fluktuasi harga pangan nasional disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:
1. Musim Tanam dan Panen
Harga bahan pangan, terutama sayuran dan beras, sangat bergantung pada musim. Panen raya biasanya menurunkan harga, sementara masa paceklik cenderung meningkatkan harga.
2. Gangguan Distribusi
Gangguan dalam distribusi, seperti cuaca buruk atau hambatan logistik, dapat memengaruhi pasokan di pasar sehingga menyebabkan kenaikan harga.
3. Permintaan Konsumen
Permintaan yang meningkat, terutama menjelang akhir pekan atau hari besar, sering kali mendorong harga naik.
4. Kondisi Pasar Global
Untuk komoditas impor seperti kedelai dan gula, dinamika pasar global, termasuk nilai tukar mata uang, turut memengaruhi harga domestik.
Pemerintah melalui Bapanas dan instansi terkait terus melakukan upaya untuk menjaga stabilitas harga pangan. Beberapa langkah yang dilakukan meliputi:
1. Operasi Pasar
Operasi pasar dilakukan untuk memastikan pasokan bahan pangan tersedia dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
2.Penguatan Cadangan Pangan
Pemerintah bekerja sama dengan Bulog untuk memperkuat cadangan pangan strategis guna mengantisipasi lonjakan harga.