Namun, kenaikan harga ayam ras dan telur ayam ras menunjukkan tekanan dari sisi pasokan yang belum sepenuhnya stabil.
Komoditas pokok lainnya, seperti kedelai, gula, dan minyak goreng, juga mencatat perubahan harga:
Kedelai biji kering impor naik 1,71 persen atau Rp180 menjadi Rp10.720 per kg.
Gula konsumsi turun 0,22 persen atau Rp40 menjadi Rp17.920 per kg.
Minyak goreng kemasan sederhana turun 0,60 persen atau Rp110 menjadi Rp18.280 per kg.
Minyak goreng curah mencatat penurunan tajam sebesar 5,35 persen atau Rp910 menjadi Rp16.110 per kg.
Penurunan harga minyak goreng, terutama jenis curah, menjadi angin segar bagi konsumen yang mengandalkan bahan ini untuk kebutuhan sehari-hari.
Komoditas tepung, jagung, dan garam juga menunjukkan tren fluktuatif:
Tepung terigu curah naik 0,30 persen atau Rp30 menjadi Rp10.150 per kg.
Tepung terigu non-curah turun 0,69 persen atau Rp90 menjadi Rp12.980 per kg.
Jagung di tingkat peternak naik signifikan sebesar 5,36 persen atau Rp320 menjadi Rp6.290 per kg.
Garam halus beryodium turun 1,21 persen atau Rp140 menjadi Rp11.390 per kg.
Kenaikan harga jagung bisa memberikan tekanan pada sektor peternakan, terutama bagi peternak unggas yang menggunakan jagung sebagai bahan pakan utama.
Komoditas perikanan mencatat penurunan harga di berbagai jenis:
Ikan kembung turun 0,05 persen atau Rp20 menjadi Rp37.140 per kg.
Ikan tongkol turun 1,06 persen atau Rp330 menjadi Rp30.940 per kg.