Dengan slogan MARI SAYANGI OKU, pasangan ini berharap dapat menyentuh hati masyarakat OKU dan mendapatkan dukungan yang lebih kuat.
“Kami ingin masyarakat OKU tahu siapa yang benar-benar peduli dan memiliki visi untuk masa depan OKU. Kami ingin menjadikan momen ini sebagai pembelajaran, bahwa politik harus tetap damai dan kondusif,” katanya penuh harap.
Menanggapi tudingan YPN-YES bahwa pihak KPU dan EO berpihak pada BERTAJI, Teddy dengan tegas membantah.
BACA JUGA:Debat Perdana Pilkada Muratara Diwarnai Kericuhan Antarpendukung Paslon : Polisi Lepaskan Tembakan !
Ia menilai tuduhan tersebut tidak berdasar dan dibuat-buat.
“Kami tidak mengenal EO acara ini, apalagi panitia TVRI. Semua tim kami menggunakan ID card resmi, dan semua prosedur sudah sesuai aturan. Saya tidak mengerti mengapa tiba-tiba mereka menuduh kami tidak adil,” ucap Teddy dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa insiden ini sebenarnya merugikan BERTAJI.
“Karena kejadian ini, kami tidak bisa maksimal menyampaikan program-program unggulan pro rakyat kami kepada masyarakat OKU,” tuturnya.
Teddy menegaskan bahwa meskipun ada insiden seperti ini, pihaknya tetap fokus pada hari pemilihan. Menurutnya, kejadian ini justru menjadi refleksi bagi masyarakat untuk menilai siapa yang layak memimpin OKU.
“Konsentrasi kami sekarang adalah tanggal 27 November. Kami ingin meraih hati masyarakat OKU dengan cara yang baik dan transparan. Kami percaya masyarakat dapat melihat siapa yang benar-benar berkomitmen untuk memajukan kabupaten ini,” jelasnya.
Insiden keluarnya YPN-YES dari arena debat menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Banyak yang kecewa karena debat publik kedua ini diharapkan menjadi ajang untuk memahami visi dan misi kedua pasangan calon secara mendalam.
Seorang warga OKU, Santi (34), menyatakan kekesalannya atas tindakan YPN-YES.
“Kami sudah menunggu debat ini untuk melihat program mereka, tetapi mereka malah keluar. Ini mengecewakan,” ujarnya.
Di sisi lain, pendukung BERTAJI merasa bangga karena pasangan mereka tetap menunjukkan sikap profesional di tengah situasi yang memanas.