KORANPALPOS.COM – Kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), yang selama ini menjadi ikon kebanggaan Kota Palembang, kembali menjadi sorotan.
Meskipun BKB dikenal sebagai salah satu destinasi utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, namun masalah keamanan dan kenyamanan pengunjung masih belum teratasi dengan baik.
Beberapa isu yang sering dikeluhkan, antara lain masalah parkir ganda, praktik pemalakan, serta keberadaan pengamen yang kerap mengganggu ketertiban di sekitar area tersebut.
BACA JUGA:Hari Pahlawan : Cuaca Sebagian Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan Ringan !
BACA JUGA:UMK Sumatera Selatan 2024 Resmi Naik : Berikut Daftar Lengkap UMK 17 Kabupaten dan Kota !
Para pengunjung yang datang untuk menikmati keindahan BKB kerap merasa resah dengan kondisi tersebut.
Tidak jarang, pengunjung dipaksa untuk membayar dua kali untuk parkir kendaraan, dan bahkan banyak yang melaporkan adanya praktik pemalakan oleh oknum petugas parkir dan pengamen yang terus mendatangi mereka.
Hal ini tentunya membuat kenyamanan wisatawan terganggu, terutama bagi mereka yang datang bersama keluarga atau teman-teman.
BACA JUGA:Sumsel Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
BACA JUGA:DPRD Prabumulih Gelar Mediasi : Tuntutan Tenaga Kerja Lokal dan Kecelakaan Kerja di Pertamina !
Sementara itu, meskipun BKB telah lama menjadi salah satu objek wisata unggulan di Palembang, belum ada solusi konkret untuk menangani masalah-masalah ini.
Padahal, untuk mempertahankan statusnya sebagai destinasi wisata yang menarik, aspek kenyamanan dan keamanan harus menjadi prioritas utama.
Apalagi dengan rencana digelarnya Festival Jazz Internasional pada 30 November mendatang, yang diprediksi akan mendatangkan ribuan pengunjung dari berbagai daerah dan negara.
BACA JUGA:1.403 Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Berhasil Dievakuasi ke Pengungsian