KORANPALPOS.COM - Menghadapi perubahan musim dari kemarau ke penghujan, Camat Prabumulih Timur, Joni Panhar, mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana banjir.
Imbauan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.
Pasalnya, masuknya musim penghujan seringkali diiringi dengan risiko meningkatnya bencana banjir, terutama di daerah yang memiliki drainase tidak memadai.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi Camat Joni Panhar, yang menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat.
BACA JUGA:Pj Bupati Muba : Mari Teladani Semangat Perjuangan Para Pahlawan !
BACA JUGA:Pemerintah Desa di OKU Raya Terima Insentif Sebesar Rp18,8 Miliar
“Kepada masyarakat kecamatan Prabumulih yang tinggal di daerah rawan banjir, seperti di kawasan bantaran Sungai Kelekar, anak-anak sungai, dan sebagian jalan Jendral, untuk melaksanakan gotong royong bersih-bersih,” imbaunya.
Joni Panhar mengimbau agar lurah dan Masyarakat melaksanakan kegiatan gotong royong secara rutin. Ia menekankan bahwa membersihkan lingkungan dan drainase di sekitar tempat tinggal merupakan langkah antisipasi yang efektif untuk mengurangi dampak banjir.
“Dengan melaksanakan gotong royong, kita bisa mengurangi dampak banjir dan bisa lebih tenang,” ungkapnya.
Joni juga menyarankan agar kegiatan ini dijadwalkan oleh pihak kelurahan setempat.
BACA JUGA:Cegah Kebocoran Data : Diskominfo-SP Gelar Sosialisasi Keamanan Informasi !
BACA JUGA:Tumbuhkan Semangat Juang dan Cinta Tanah Air
“Jadwalkan secara rutin, minimal satu minggu sekali,” tambahnya.
Dengan adanya jadwal yang teratur, diharapkan masyarakat dapat lebih disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko banjir.
Ketika ditanya tentang daerah yang rawan banjir, Joni Panhar menyebutkan ada empat kelurahan di Kecamatan Prabumulih Timur yang paling berisiko.