Selain itu, warga secara gotong royong membantu membersihkan puing-puing dan memperbaiki bagian rumah yang retak agar tidak terlalu berbahaya. Dukungan dari masyarakat sekitar desa juga cukup besar, di mana warga lainnya membantu para pengungsi dengan makanan dan kebutuhan pokok lainnya.
Masjid tempat para korban mengungsi sementara juga dipenuhi oleh warga yang ikut memberikan bantuan secara sukarela.
BMKG telah memprediksi bahwa intensitas hujan di wilayah Sumatra Selatan akan tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan. Hal ini membuat BPBD semakin meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan yang rawan bencana longsor.
Warga di sekitar bantaran Sungai Ogan diminta untuk selalu siap mengungsi bila intensitas hujan tinggi, guna menghindari kemungkinan longsor susulan.
BPBD OKU juga telah menyusun rencana untuk menambah jumlah personel dan peralatan di lokasi rawan longsor serta menyiapkan jalur evakuasi yang lebih aman. Mereka juga bekerja sama dengan BMKG untuk memantau cuaca secara intensif.
"Kami akan terus memperbarui informasi kepada warga terkait kondisi cuaca dan langkah yang perlu diambil jika terjadi keadaan darurat," jelas Januar.
Para warga yang terdampak berharap agar pemerintah daerah bisa memberikan solusi jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Salah satu solusi yang diharapkan adalah pembangunan dinding penahan tanah di sekitar permukiman, terutama di area yang berbatasan langsung dengan Sungai Ogan.
Mereka juga berharap adanya program relokasi untuk warga yang tinggal di kawasan paling rawan, agar bencana serupa tidak terulang lagi.
Di sisi lain, BPBD OKU mengimbau agar masyarakat senantiasa menjaga lingkungan dengan tidak melakukan penggundulan hutan atau penambangan ilegal yang dapat mempercepat erosi. Langkah konservasi, seperti penanaman pohon, akan diupayakan untuk menambah kekuatan struktur tanah di sekitar Desa Kedondong dan wilayah lainnya yang rawan longsor.