Harga ikan kembung naik sebesar 11,01% atau Rp4.070 per kg, mencapai Rp41.050 per kg.
Begitu juga dengan ikan tongkol yang mengalami kenaikan hingga 16,77% atau Rp5.200 per kg, menjadikan harga terbarunya Rp36.200 per kg.
Ikan bandeng juga mencatat kenaikan sebesar 8,40% atau Rp2.790, menjadi Rp36.020 per kg.
Kenaikan harga ikan ini dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung di sejumlah daerah, yang mengakibatkan berkurangnya hasil tangkapan nelayan.
Selain itu, permintaan ikan segar yang tinggi juga turut mendorong lonjakan harga di pasaran.
Tidak hanya komoditas pangan segar, produk olahan seperti minyak goreng dan tepung terigu juga mengalami kenaikan harga.
Minyak goreng kemasan sederhana tercatat naik sebesar 6,53% atau Rp1.190 per kg, sehingga menjadi Rp19.420 per kg.
Sementara itu, minyak goreng curah mengalami penurunan harga sebesar 2,81% atau Rp470, menjadi Rp16.250 per kg.
Tepung terigu curah dan non-curah pun mengalami kenaikan. Tepung terigu curah naik sebesar 1,83 persen atau Rp140 per kg, mencapai Rp10.290 per kg.
Sedangkan tepung terigu non-curah naik 4,27% atau Rp560, menjadikan harga terbarunya Rp13.680 per kg.
Kenaikan harga tepung terigu ini memengaruhi harga produk olahan seperti roti dan kue, yang menjadi salah satu sumber pangan utama bagi sebagian masyarakat.
Menghadapi kenaikan harga pangan yang meresahkan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berencana untuk mengoptimalkan distribusi pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit.
Pemerintah juga berupaya menambah stok cadangan pangan nasional melalui impor, terutama untuk komoditas beras dan kedelai, guna menjaga stabilitas harga di pasar.
Bapanas juga mendorong pemerintah daerah untuk menggelar pasar murah di berbagai titik guna membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Pasar murah ini menjadi solusi sementara untuk membantu masyarakat menengah ke bawah dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.