PALEMBANG - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan fokus mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di wilayah itu menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Rachmad Wibowo usai apel gelar pasukan yang dipimpin Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni di Mapolda Sumsel, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya melaksanakan Operasi Lilin Musi yang akan berlangsung selama 12 hari mulai tanggal 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
Ia menambahkan bahwa sebanyak 3.097 personel gabungan dikerahkan dalam Operasi Lilin Musi 2023 dengan titik fokus pada antisipasi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di daerah itu.
"Ada 66 pos yang kami sebar mulai dari pintu masuk wilayah Sumsel dari Lampung, Bengkulu, maupun jalur barat dan jalur timur," katanya.
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Peringati Hari Bela Negara
BACA JUGA:PT KAI Pastikan Angkutan Nataru Aman dan Nyaman
Ia menambahkan bahwa kepolisian diminta untuk melayani masyarakat dengan target adalah angka kemacetan berkurang dan angka kecelakaan lalu lintas berkurang, serta ibadah malam Natal sehingga bisa dilaksanakan dengan tertib.
Ia juga telah berkoordinasi dengan PT KAI Divre lll untuk mengurangi frekuensi kereta api yang melintas pada jam masyarakat sedang beraktivitas guna mengurangi kemacetan.
"Dari arah kota Palembang menuju Pagaralam, Lahat, Muara Enim itu ada 60 persimpangan kereta api dan saya akan bertemu Kadivre KAI untuk meminta lebih meningkatkan frekuensi lalu lintas kereta api itu setelah pukul sembilan malam sampai pukul enam pagi," katanya.
Dengan demikian masyarakat yang berwisata, liburan maupun bertemu keluarganya bisa melakukan perjalanan pada siang hari paling tidak sampai pukul sembilan malam.
BACA JUGA:Baru Kehilangan, Ratu Dewa Kenang Perjuangan Ibunda
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Ajak Masyarakat Pertahankan Zero Konflik
Ia juga mengimbau masyarakat yang melakukan pesta kembang api saat malam tahun baru agar tidak melakukannya di tempat - tempat yang berbahaya.
"Bila ingin melakukan pesta, maka lakukan dengan bijak tidak ditempat yang berbahaya karena kita banyak kilang minyak," ujarnya. (ant)