Setelah sarapan, Marsaleno merasakan kantuk yang tidak biasa.
Ketika ia terbangun, ia sudah berada di dalam kamar hotel dengan kepala pusing, dan menyadari bahwa penumpangnya beserta mobilnya sudah tidak ada.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, modus yang digunakan oleh pelaku diduga melibatkan obat tidur.
Marsaleno diduga telah diberi obat yang membuatnya tertidur, sehingga pelaku memiliki kesempatan untuk melarikan diri bersama mobil yang dibawanya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap identitas dan keberadaan pelaku.
Marsaleno merasa sangat dirugikan oleh kejadian ini.
“Saya tidak pernah menyangka penumpang tersebut akan melakukan hal seperti ini. Saya merasa sangat waspada sekarang dan berharap agar pelaku bisa segera ditangkap,” ujarnya.
Kecelakaan ini menambah kompleksitas kasus pencurian mobil yang dilaporkan Marsaleno.
Polisi berusaha menggali informasi lebih lanjut dari saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian, serta memeriksa rekaman kamera pengawas di sepanjang rute yang dilalui oleh pelaku.
Selain itu, kepolisian juga bekerja sama dengan pihak hotel tempat Marsaleno dan pelaku terakhir kali terlihat bersama.
Informasi dari hotel diharapkan dapat membantu penyelidikan dan mengungkapkan identitas pelaku yang sebenarnya.
Kasus ini menyita perhatian masyarakat, terutama para pengemudi taksi online yang merasa khawatir dengan kejadian ini.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi para driver untuk lebih berhati-hati dalam menerima penumpang, terutama ketika ada permintaan yang tidak biasa.
Sejumlah komunitas driver online di Palembang pun segera mengambil tindakan dengan mengingatkan anggotanya untuk lebih waspada.
Mereka juga mendorong adanya peningkatan sistem keamanan pada aplikasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati saat menerima order dari aplikasi, terutama ketika berhadapan dengan penumpang yang mencurigakan,” kata salah satu driver online yang enggan disebutkan namanya.