Jejak Keturunan Puyang Serunting : Tradisi dan Ciri Khas yang Terjaga di Kedurang Bengkulu Selatan !

Sabtu 02 Nov 2024 - 22:13 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Di masa hidupnya, Puyang Serunting dikenal sebagai tokoh sakti dengan kekuatan luar biasa.

Bahkan, banyak cerita mengatakan bahwa setiap perkataan yang diucapkannya dapat menjadi kenyataan.

Salah satu cerita yang terkenal adalah ketika ia menyumpahi buah maja agar menjadi pahit setelah merasa tersinggung oleh seseorang yang tidak menjawab pertanyaannya.

BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Gunung Seminung : Perjalanan Masyarakat Lampung dari Zaman Nabi Nuh !

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Nenek Moyang Orang Sumatera Selatan : Potret NKRI Kecil dengan Keanekaragaman Budaya !

Sejak saat itu, buah maja yang semula manis berubah menjadi pahit.

Legenda Puyang Serunting tidak hanya dikenal di Bengkulu Selatan.

Masyarakat di wilayah lain seperti Suku Rejang dan Serawai juga mengakui Puyang Serunting sebagai nenek moyang mereka.

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Puyang Serunting meluas di berbagai wilayah di sekitar Bengkulu.

Masyarakat Pasemah sendiri menyebut leluhur mereka sebagai Puyang Serunting, sementara orang luar sering menyebutnya dengan nama Si Pahit Lidah.

Selain kisah mengenai buah maja, terdapat pula cerita tentang keturunan Puyang Serunting yang hingga saat ini masih hidup di Kedurang dan sekitarnya.

Salah satu ciri khas yang diwarisi oleh keturunan Puyang Serunting adalah jari telunjuk yang bengkok.

Dua telunjuk dari kedua tangan mereka tidak dapat bersentuhan, yang menjadi penanda identitas keturunan langsung dari sang leluhur sakti ini.

Puyang Serunting memiliki tujuh orang putra yang tersebar ke berbagai daerah, membawa pengaruhnya ke wilayah-wilayah lain di Sumatra.

Ketujuh putranya memiliki tempat tinggal dan wilayah kekuasaan masing-masing, yang hingga kini masih dikenang sebagai daerah asal keturunan mereka:

1. Serampu Sakti yang menetap di Rantau Panjang, Bengkulu Selatan.

Kategori :