Salah satu komoditas yang mencatat kenaikan tertinggi adalah bawang merah. Harganya naik 4,67 persen atau Rp1.380 menjadi Rp32.240 per kg.
Kenaikan ini disinyalir karena pasokan yang menurun akibat cuaca yang kurang mendukung di beberapa wilayah sentra produksi, yang membuat petani sulit mencapai hasil panen maksimal.
Selain itu, adanya hambatan distribusi dari daerah produksi ke pusat konsumsi turut berkontribusi pada kenaikan harga tersebut.
BACA JUGA:Harga Pangan 24 Oktober 2024 : Daging Sapi Melambung Capai Rp136.480 per Kilogram !
BACA JUGA:Harga Pangan 23 Oktober 2024 : Telur Ayam Ras Melejit Menjadi Rp29.210 per Kilogram !
Sementara itu, bawang putih bonggol juga mengalami kenaikan harga sebesar 1,70 persen atau Rp680, menjadi Rp40.580 per kg.
Harga bawang putih yang meningkat dipicu oleh ketergantungan pada impor, yang juga bergantung pada kondisi pasar internasional.
Selain bawang, harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah juga ikut naik.
Cabai merah keriting naik 2,09 persen atau Rp610 menjadi Rp29.810 per kg.
Sedangkan cabai rawit merah mencatat kenaikan sebesar 0,90 persen atau Rp370, dengan harga terbaru Rp41.620 per kg.
Kenaikan harga cabai disebabkan oleh pola tanam yang belum kembali stabil di beberapa wilayah penghasil utama, serta peningkatan permintaan di pasaran yang menyebabkan harga bergerak naik.
Kenaikan harga komoditas juga terjadi pada produk protein hewani. Harga daging ayam ras naik tipis sebesar 0,03 persen atau Rp10 menjadi Rp36.330 per kg.
Sementara telur ayam ras naik 1,51 persen atau Rp430 menjadi Rp28.970 per kg.
Kenaikan harga produk unggas ini diduga terkait dengan biaya pakan yang tinggi, terutama jagung, yang berperan besar dalam komponen pakan ternak.
Sedangkan untuk daging sapi murni, justru mengalami penurunan harga sebesar 0,15 persen atau Rp200, dengan harga terbaru Rp135.130 per kg.
Hal ini diduga karena pasokan daging sapi yang cukup stabil, serta berkurangnya permintaan di beberapa pasar besar.