Di sektor protein hewani, harga daging sapi murni tercatat turun sebesar 0,67 persen atau Rp910, menjadi Rp133.960 per kg.
Begitu pula dengan harga daging ayam ras yang turun sebesar 0,44 persen atau Rp160, menjadi Rp36.270 per kg.
Penurunan harga daging ini bisa menjadi angin segar bagi konsumen di tengah tingginya harga pangan lainnya.
Penurunan harga ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya pasokan daging lokal atau adanya pembatasan impor daging.
Kondisi ini sangat menguntungkan bagi para konsumen, terutama bagi pelaku usaha kuliner yang bergantung pada bahan baku daging sapi dan ayam untuk menekan biaya produksi mereka.
5. Perubahan Harga Komoditas Lain: Minyak Goreng, Gula, Kedelai, dan Tepung Terigu
Harga minyak goreng mengalami penurunan di dua jenis produknya.
Minyak goreng kemasan sederhana turun sebesar 0,38 persen atau Rp70 menjadi Rp18.120 per kg, sementara minyak goreng curah turun lebih tajam sebesar 1,21 persen atau Rp200 menjadi Rp16.370 per kg.
Penurunan harga ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang selama ini mengeluhkan tingginya harga minyak goreng.
Harga gula konsumsi naik sebesar 0,45 persen atau Rp80 menjadi Rp17.990 per kg.
Sementara itu, kedelai biji kering (impor) juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,75 persen atau Rp80, menjadi Rp10.740 per kg.
Kenaikan harga kedelai ini kemungkinan besar berdampak pada harga produk olahan kedelai seperti tahu dan tempe.
Harga tepung terigu juga mengalami perubahan, baik pada tepung terigu curah yang turun 1,58 persen atau Rp160 menjadi Rp9.970 per kg.
Maupun tepung terigu noncurah yang turun sebesar 1,07 persen atau Rp140 menjadi Rp12.930 per kg.
Perubahan ini memberi sinyal bahwa bahan pokok berbasis tepung masih cukup stabil dan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
6. Harga Komoditas Lain: Jagung, Garam, dan Ikan