“Kami sangat berharap masyarakat dapat mengelola emosi dengan lebih baik. Kalau ada masalah, segera lapor ke pihak berwenang agar tidak berlarut-larut dan berubah menjadi kasus seperti ini,” ujar Zulkarnain.
Meski telah mengantongi pengakuan dari Randi mengenai insiden tersebut, pihak kepolisian masih akan terus mendalami latar belakang kejadian ini.
Mereka ingin memastikan apakah ada faktor-faktor lain yang menjadi pemicu dari tragedi yang merenggut nyawa tersebut.
“Penyelidikan tetap akan berlanjut. Kami akan memeriksa berbagai kemungkinan yang menjadi latar belakang kejadian ini agar dapat memberikan keadilan yang tepat bagi keluarga korban,” jelas Zulkarnain.
Kasus ini akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan untuk proses hukum lebih lanjut.
Sementara itu, keluarga korban di Desa Bumi Agung, Kecamatan Lalan, berharap agar pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa konflik kecil sekalipun harus diselesaikan dengan kepala dingin, dan segala bentuk tindakan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, namun justru memperburuk keadaan.
Pihak kepolisian di wilayah Musi Banyuasin menyatakan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menindak tegas setiap pelaku tindak pidana tanpa pandang bulu.
Kasus pembunuhan yang melibatkan Randi dan Josirun ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat akan pentingnya pengendalian emosi dan penyelesaian konflik secara damai.
Kepolisian menghimbau masyarakat untuk tidak ragu melibatkan pihak berwenang jika ada perselisihan yang berpotensi meresahkan.
Masyarakat Musi Banyuasin diharapkan tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Sementara itu, pihak kepolisian terus bekerja keras untuk memastikan keamanan di wilayah tersebut dan berjanji akan menyelesaikan kasus ini secara profesional dan adil.