Selain beras, harga bawang merah mencatatkan kenaikan 2,58 persen atau Rp770, yang membawa harga jual bawang merah menjadi Rp30.620 per kg.
Kenaikan ini cukup signifikan, mengingat bawang merah adalah bahan penting dalam masakan Indonesia yang banyak digunakan untuk meningkatkan cita rasa.
Bersamaan dengan itu, bawang putih bonggol juga naik sebesar 1,59 persen atau Rp640 menjadi Rp40.790 per kg.
BACA JUGA:Harga Pangan 19 Oktober 2024 : Bawang Merah Sentuh Rp29.520 per Kilogram !
BACA JUGA:Harga Pangan 18 Oktober 2024 : Mayoritas Komoditas Turun, Cabai Rawit Rp44.900 per Kilogram !
Di sisi lain, harga cabai menunjukkan tren penurunan.
Cabai merah keriting turun 2,29 persen atau Rp690 menjadi Rp29.820 per kg, sementara cabai rawit merah juga mengalami penurunan sebesar 2,26 persen atau Rp980 sehingga harga per kilogramnya menjadi Rp42.410.
Penurunan harga cabai ini dapat memberikan keuntungan bagi para konsumen, terutama di tengah kenaikan pada beberapa bahan pokok lainnya.
Tidak hanya bahan pokok nabati, sejumlah komoditas pangan hewani juga menunjukkan kenaikan harga.
Harga daging sapi murni naik sebesar 0,59 persen atau Rp800 sehingga mencapai Rp135.440 per kg.
Daging ayam ras mencatat kenaikan kecil sebesar 0,05 persen atau Rp20 menjadi Rp36.500 per kg, sementara telur ayam ras naik 0,56 persen atau Rp160, kini dihargai Rp28.640 per kg.
Kenaikan pada komoditas hewani ini bisa dipicu oleh beberapa faktor seperti kondisi cuaca yang mempengaruhi ketersediaan pakan, serta distribusi yang mungkin terpengaruh oleh kondisi transportasi.
Daging sapi yang mengalami kenaikan harga juga mengindikasikan adanya lonjakan permintaan atau mungkin pengaruh dari fluktuasi harga pada komoditas pakan ternak.
Pada komoditas lain, gula konsumsi mengalami kenaikan 0,45 persen atau Rp80 sehingga menjadi Rp18.030 per kg.
Minyak goreng kemasan sederhana juga naik 0,49 persen atau Rp90, kini dihargai Rp18.310 per kg.
Sementara minyak goreng curah turun sebesar 0,84 persen atau Rp140 menjadi Rp16.480 per kg, yang menunjukkan adanya perbedaan tren antara minyak goreng kemasan dan curah.