Dalam konteks ini, Gunung Tidar menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa mistis yang mengikat masyarakat dengan dunia spiritual.
Masyarakat lokal sering kali melakukan ritual dan upacara untuk memohon perlindungan dan keselamatan di Gunung Tidar.
Berbagai jenis sesajen dan doa dipersembahkan di tugu dan makam Syekh Subakir.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Gunung Tidar dalam kepercayaan masyarakat setempat sebagai tempat yang diberkahi dan sakral.
Keberadaan Gunung Tidar tidak hanya berarti sebagai tempat yang sarat akan nilai-nilai spiritual, tetapi juga berkontribusi terhadap ekonomi lokal.
Setiap tahunnya, ribuan pengunjung datang untuk menikmati keindahan alam dan merasakan nuansa mistis yang ada di sana.
Hal ini berdampak positif terhadap pendapatan masyarakat sekitar, yang mengandalkan sektor pariwisata untuk mendukung kehidupan mereka.
Upaya untuk menjaga tradisi dan mitos yang ada di Gunung Tidar sangat penting, terutama dalam era modern seperti sekarang ini.
Generasi muda perlu dilibatkan dalam pelestarian budaya dan tradisi yang telah ada selama ratusan tahun.
Dengan cara ini, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kisah Gunung Tidar dan keberadaan Syekh Subakir dapat terus hidup dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Gunung Tidar bukan sekadar objek wisata dengan pemandangan indah, tetapi juga merupakan situs bersejarah yang kaya akan mitos dan kepercayaan.
Dari kisah asal-usulnya yang melibatkan Syekh Subakir hingga perannya sebagai pusat kerajaan gaib, Gunung Tidar menyimpan banyak cerita yang layak untuk diceritakan.
Melalui pelestarian tradisi dan dukungan masyarakat, diharapkan Gunung Tidar akan tetap menjadi simbol spiritual dan kebudayaan yang tak ternilai bagi tanah Jawa.