Tuhu menyampaikan, dengan potensi yang sangat besar ini, pihaknya terus mencari dan memastikan investor yang berminat memiliki kredibilitas dan kapasitas yang cukup untuk menggarapnya.
BACA JUGA:PTPN I Reg 7 Dorong Wujudkan Swasembada Gula
BACA JUGA:Peringati Tahun Baru Islam, PTPN I Reg 7 Beringin Berbagi Sembako
Sebab, kata dia, selain membutuhkan pembiayaan yang besar, jaringan yang kuat, untuk menggarap proyek ini juga membutuhkan dukungan kompetensi dan pengalaman yang teruji.
"Secara keseluruhan, luas lahan di Afdeling V ini ada 820 hektare. Sedangkan kawasan yang sangat potensial untuk pariwisata atau berbatasan langsung dnegan laut, sekitar tiga kilo meter. Ini masih sangat cukup untuk pengembangannya. Jika sudah terwujud, ini menjadi kawasan wisata terpadu dan menjadi destinasi wisata nasional. Ini akan menjadi simpul pertumbuhan ekonomi baru di Lampung," katanya.
Komisaris Independen Nurhidayat menyatakan dukungan penuh atas inisiatif optimalisasi aset yang dilakukan Regional 7.
Pak Nur, sapaan akrab Nurhidayat yang sebelumnya adalah Komisaris Utama PTPN VII mengatakan, sebagai unit bisnis Subholding Supporting.Co, Regional 7 harus menangkap setiap momen dan potensi yang ada untuk dimaksimalkan.
“Kalau dulu, saat masih PTPN VII, urusan kita terfokus kepada komoditas yang ada, termasuk sawit dan tebu atau industri gula. Sekarang, kita tinggal punya karet dan teh. Karet sedang bagus sehingga bisa menopang cash flow. Tetapi, fungsi kita di Supporting.Co sebagai support system harus lebih kreatif. Prospek pariwisata ini sangat menjanjikan,” kata dia.
Senada dengan Pak Nur, Komisaris Dedi Sunardi mengingatkan semua elemen yang ada pada Subholding Supportin.Co harus mengubah mindset dari budaya planters konvensional kepada planters enterpreuner.
Sebab, kata dia, urusan pada Subholding ini tidak lagi masalah agronomis tanaman perkebunan saja, tetapi banyak bisnis lain yang membutuhkan ilmu dan pengalaman baru.
“Kalau selama ini kita hanya berkutat dengan masalah tanaman dan kebun saja, sekarang kita harus ekspansi ke bidang lain. Yang sedang kita jalankan saat ini adalah hilirisasi dari produk yang kita hasilkan.
Beberapa jenis bisnia lain juga mulai diseriusi, seperti hospitality, pariwisata, pendidikan, riset, dan lainnya. Potensi Pantai Teluk Nipah ini harus menjadi salah satu yang bisa menunjang eksistensi perusahaan,” kata dia.
Dari Kalianda, rombongan Dekom bergeser ke lokasi tambang batu yang dikelola PT Optima Nusa Tujuh (ONT), anak perusahaan PTPN I Regional 7.
Tambang batu yang menghasilkan aneka jenis material bangunan ini terus mengembangkan pasarnya dan bekerja sama dengan perusahaan swasta.
Saat ini, sedang dibangun dermaga tongkang yang nantinya akan digunakan untuk mengangkut batu hasil tambang ke luar pulau melalui laut.
Lepas tengah hari, rombongan bertolak menuju Kebun Kedaton yang berada di Kecamatan Tanjungbintang, Lampung Selatan.