6. Mengobati penyakit liver
Beberapa praktik pengobatan alternatif merekomendasikan konsumsi daging bekicot untuk mendukung kesehatan liver dan hepatitis, meskipun bukti ilmiahnya masih minim.
Konsumsi daging bekicot bukanlah hal baru.
Di Eropa, terutama di Perancis, bekicot dikenal sebagai escargot dan menjadi salah satu menu khas restoran.
Makanan ini biasanya disajikan dengan mentega bawang putih dan rempah-rempah, menawarkan cita rasa yang unik dan menggugah selera.
Di Indonesia, bekicot juga memiliki tempat tersendiri dalam kuliner.
Salah satu cara populer untuk mengolah bekicot adalah dengan membuat sate bekicot.
Hidangan ini biasanya disajikan dengan bumbu kacang yang kaya rasa, menjadikannya favorit di kalangan pecinta kuliner lokal.
Selain itu, tutut yang merupakan kerabat dekat bekicot juga sering diolah menjadi sup dengan bumbu rempah khas Indonesia, menghadirkan rasa yang lezat dan kaya akan manfaat.
Meski daging bekicot memiliki banyak manfaat, ada beberapa tantangan dan kontroversi yang perlu diperhatikan:
• Persepsi negatif: Banyak yang masih memandang bekicot sebagai hama, sehingga mengonsumsinya bisa dianggap aneh.
Hal ini mempengaruhi popularitas dan penerimaan daging bekicot dalam masyarakat.
• Risiko kesehatan: Bekicot dapat menjadi pembawa penyakit jika tidak diolah dengan benar.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa daging bekicot dimasak dengan baik sebelum dikonsumsi.
• Ketersediaan dan praktik budidaya: Sementara bekicot bisa ditemukan di alam, praktik budidaya yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan pasokan yang cukup dan meminimalkan dampak terhadap ekosistem lokal.*