Meski Lawang Kidul memiliki sejarah yang kaya dan penting, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah menjaga agar sejarah tersebut tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Generasi muda cenderung kurang tertarik pada sejarah lokal, dan ini mengancam keberlangsungan budaya serta tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Pemerintah daerah, bersama dengan tokoh masyarakat dan berbagai pihak terkait, telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sejarah.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengembangkan potensi wisata sejarah di Lawang Kidul.
Wisata religi di makam Syekh Muhammad Ilyas, misalnya, dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah Islam di Sumatera Selatan.
Selain itu, program edukasi di sekolah-sekolah juga dapat menjadi sarana penting untuk mengenalkan sejarah lokal kepada generasi muda.
Selain aspek religi, sejarah pertambangan batu bara juga merupakan bagian penting dari identitas Lawang Kidul.
Museum dan pameran mengenai sejarah pertambangan di wilayah ini dapat menjadi media edukasi yang menarik, baik bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.
Dengan demikian, upaya menjaga sejarah dan budaya Lawang Kidul tidak hanya bertujuan untuk melestarikan warisan masa lalu, tetapi juga menjadi bagian dari pengembangan ekonomi melalui sektor pariwisata.
Di tengah perkembangan modernisasi dan industrialisasi, Lawang Kidul tetap mempertahankan akar budayanya.
Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan masyarakat, Lawang Kidul dapat terus berkembang sebagai wilayah yang tidak hanya penting dalam sektor ekonomi, tetapi juga dalam hal budaya dan sejarah.
Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan Lawang Kidul dapat menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Pengelolaan tambang yang berkelanjutan dan pelestarian budaya lokal dapat berjalan berdampingan, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat Lawang Kidul.