Tidak hanya komoditas bawang, harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah juga turut terdampak.
Cabai merah keriting mengalami kenaikan sebesar 1,04 persen atau Rp320, menjadikannya Rp31.160 per kilogram.
Namun, di sisi lain, harga cabai rawit merah justru mengalami penurunan sebesar 1,43 persen atau Rp640, menjadi Rp44.050 per kilogram.
BACA JUGA:Harga Pangan 14 Oktober 2024 : Cabai Rawit Turun Jadi Rp45.870 per Kilogram !
BACA JUGA:Harga Pangan 13 Oktober 2024 : Cabai Rawit Naik Rp2.700 Menjadi Rp48.670 per Kilogram !
Penurunan harga cabai rawit merah ini diduga terkait dengan peningkatan pasokan dari beberapa daerah penghasil cabai, seperti Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat.
Selain komoditas sayur-mayur, harga beras juga mengalami kenaikan.
Beras premium naik sebesar 0,19 persen atau Rp30 menjadi Rp15.500 per kilogram.
Sementara beras medium naik lebih tinggi, sebesar 0,52 persen atau Rp70, menjadi Rp13.600 per kilogram.
Begitu juga dengan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disediakan oleh Bulog, yang naik sebesar 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.570 per kilogram.
Lonjakan harga beras ini didorong oleh meningkatnya biaya produksi dan distribusi, serta adanya ancaman gangguan pasokan akibat cuaca ekstrem.
Kenaikan harga beras, sebagai makanan pokok utama di Indonesia, memiliki dampak langsung terhadap inflasi pangan.
Dampaknya berpotensi meningkatkan beban ekonomi rumah tangga.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada komoditas nabati.
Harga daging sapi murni juga terpantau naik sebesar 0,20 persen atau Rp270, sehingga kini menjadi Rp135.030 per kilogram.
Selain daging sapi, daging ayam ras juga mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen atau Rp190, menjadi Rp36.110 per kilogram.