Wasit asal Oman, Ahmed Al Kah, memperpanjang waktu injury time dari enam menit menjadi sembilan menit tanpa alasan yang jelas.
Perpanjangan waktu inilah yang memberikan kesempatan kepada Bahrain untuk mencetak gol penyama kedudukan di menit-menit akhir pertandingan.
Keputusan wasit ini memicu kemarahan dari suporter Indonesia, yang menilai bahwa perpanjangan waktu tersebut tidak adil.
BACA JUGA:Bahrain Keder Main di Kandang Indonesia : Alasannya Terlalu Mengada Ada, Begini Tanggapan PSSI !
Setelah pertandingan, serangan siber terjadi di berbagai platform media sosial yang diarahkan kepada pemain dan ofisial Bahrain, membuat BFA merasa khawatir dengan keselamatan mereka menjelang pertandingan leg kedua di Indonesia.
Merespons situasi tersebut, BFA segera mengajukan surat kepada AFC yang berisi permintaan agar laga leg kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dijadwalkan berlangsung di Indonesia dipindahkan ke tempat netral.
Mereka mengkhawatirkan potensi ancaman terhadap keselamatan pemain dan ofisial tim saat bertandang ke Indonesia.
Surat permintaan ini mendapat perhatian serius dari AFC. Dalam pernyataannya, AFC menegaskan bahwa mereka sangat mengutamakan keselamatan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan, baik pemain, ofisial, maupun penggemar.
AFC berjanji untuk terus berdiskusi dengan FIFA, PSSI, dan BFA guna menemukan solusi terbaik demi menjaga keamanan semua pemangku kepentingan.
"AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan tersebut," lanjut pernyataan AFC.
Menanggapi surat permintaan dari BFA tersebut, pihak PSSI langsung merespons dengan menyatakan kesiapannya untuk menjamin keamanan timnas Bahrain saat bertandang ke Indonesia.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa pihaknya akan mengirimkan surat resmi kepada AFC untuk menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah yang adil dan aman.
"Kita akan buat surat ke AFC yang menyatakan supaya pertandingan tetap fair dan digelar di Jakarta, karena sebelumnya leg pertama telah berlangsung di Bahrain. Kita juga akan memberi tahu bahwa kita akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tamu kita, sebagaimana yang telah dilakukan saat pertandingan di Bahrain," kata Arya Sinulingga dalam keterangannya kepada media.
Arya juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan pertandingan internasional dengan standar keamanan yang tinggi.
"Kami akan memastikan bahwa tidak ada gangguan selama tim Bahrain berada di Indonesia. Ini adalah komitmen kami sebagai tuan rumah yang baik," tegas Arya.