Sekitar tahun 1600, desa ini menjadi saksi sejarah besar dengan kedatangan seorang ulama terkenal bernama Tuan Bangsali.
Kedatangannya dengan kapal layar membawa pengaruh besar bagi kehidupan spiritual masyarakat Talang Gelumbang.
Tuan Bangsali adalah seorang ulama yang datang dengan misi menyebarkan ajaran Islam di wilayah tersebut.
Kehadirannya diterima dengan baik oleh penduduk, baik laki-laki maupun perempuan.
Penduduk desa mulai belajar tentang agama Islam di bawah bimbingan Tuan Bangsali.
Selain itu, ia juga memilih Thalib Wali sebagai orang kepercayaannya dalam menyebarkan ajaran agama.
Di bawah pengaruh Tuan Bangsali, desa ini mengalami perkembangan pesat.
Populasi penduduk yang terus bertambah memaksa para pemimpin desa untuk memikirkan perluasan wilayah.
Desa ini pun diperluas dan sebagian penduduk dipindahkan ke wilayah seberang yang kemudian dikenal dengan nama Napal.
Di sana, mereka mendirikan perkampungan baru yang lebih besar dan kokoh.
Di Desa Napal, penduduk mendirikan sebuah Balai Desa yang menjadi pusat pertemuan dan kegiatan sosial masyarakat.
Selain itu, dibangun pula sebuah Pangkalan yang menjadi tempat berlabuhnya perahu-perahu dagang dan nelayan.
Pangkalan ini kemudian dikenal sebagai Pangkalan Napal atau Pangkalan Bangsali, sebagai bentuk penghormatan kepada Tuan Bangsali yang telah membawa perubahan besar bagi desa tersebut.
Seiring berjalannya waktu, para tokoh pendiri desa satu per satu mulai meninggalkan dunia ini.
Puyang Beremban Besi wafat dengan meninggalkan wasiat agar dimakamkan di hilir dusun.
Di tempat pemakamannya, tumbuhlah pohon nipah kuning sebagai tanda penghormatan atas jasanya.