Gelagat Presiden AFC Terendus Netizen : Dia Gak Mau Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Apa Iya Begitu ?

Rabu 16 Oct 2024 - 20:33 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Banyak yang mulai mempertanyakan integritas dan independensi AFC dalam pengambilan keputusan yang bisa mempengaruhi hasil pertandingan, terutama ketika tim nasional Indonesia terlibat.

Sheikh Salman bin Ibrahim Al Khalifa lahir pada 2 November 1965 dan merupakan anggota keluarga kerajaan Bahrain, House of Khalifa.

Karier sepak bolanya dimulai ketika ia menjabat sebagai Presiden Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) dari 2002 hingga 2013.

BACA JUGA: China Berikan Kekalahan Perdana untuk Indonesia dengan Skor 2-1 : Begini Kata Shin Tae Yong !

BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia 2026 : Indonesia Siap Kejutkan China, Ini Prediksi Skornya !

Selama waktu itu, ia terlibat dalam berbagai keputusan penting yang memengaruhi perkembangan sepak bola di Bahrain dan Asia secara keseluruhan.

Pada Mei 2013, Sheikh Salman terpilih sebagai Presiden AFC, menggantikan Mohamed Bin Hammam yang terlibat dalam skandal korupsi.

Meskipun menjabat sebagai presiden AFC, Sheikh Salman tetap memiliki keterikatan dengan sepak bola Bahrain, yang membuat beberapa pengamat menilai ada potensi konflik kepentingan.

Tidak hanya itu, pada tahun 2015, ia juga mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA.

Namun, ia kalah dalam pemilihan tersebut dari Gianni Infantino. Meskipun gagal dalam pemilihan FIFA, Sheikh Salman terus memperkuat posisinya di AFC.

Pada 6 April 2019, ia terpilih kembali tanpa lawan untuk periode kedua, dan pada tahun 2023, ia kembali dipilih untuk masa jabatan 2023-2027.

Kekecewaan netizen Indonesia tak hanya terfokus pada hasil pertandingan, tetapi juga meluas ke arah profil Sheikh Salman yang dianggap memiliki konflik kepentingan mengingat asal negaranya.

Dalam beberapa jam setelah pertandingan, berbagai meme dan unggahan di media sosial menghiasi linimasa, dengan banyak warganet yang mengekspresikan kemarahan dan kekecewaan mereka.

Walaupun belum ada bukti yang mendukung tuduhan kecurangan, persepsi publik yang tercipta semakin memperburuk situasi di media sosial, di mana banyak warganet menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap AFC dan Sheikh Salman secara khusus.

Frustrasi ini juga dipicu oleh serangkaian keputusan wasit yang dianggap tidak adil dan merugikan timnas Indonesia.

Masyarakat menyadari bahwa setiap keputusan dalam pertandingan sepak bola bisa menjadi kontroversial, tetapi situasi kali ini menambah tekanan pada AFC untuk menjelaskan keputusan-keputusan yang diambil.

Kategori :