Kunjungan ini memberi mereka wawasan tentang kebudayaan daerah setempat dan memperkaya pengetahuan mereka tentang keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Keduanya mengaku sangat terinspirasi dengan keunikan dan kekayaan budaya yang ada di berbagai daerah.
Seperti halnya kompetisi lainnya, suka duka selalu menyertai perjalanan Natasha dan Dekri.
Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan teman-teman dari berbagai latar belakang budaya.
Proses ini bukanlah hal yang mudah, tetapi mereka berhasil menjalin persahabatan yang erat dengan kontestan lain.
Keterbukaan dan kerjasama di antara mereka menjadi kunci untuk melewati masa-masa sulit selama karantina.
Dengan prestasi yang telah diraih, Natasha dan Dekri berkomitmen untuk terus menjalankan amanah sebagai Putra Putri Budaya Indonesia.
Mereka merasa bertanggung jawab untuk melestarikan dan mengenalkan budaya, khususnya budaya Sumatera Selatan, ke tingkat nasional.
Keduanya berencana untuk mengadakan berbagai kegiatan yang bisa mendukung pelestarian budaya, seperti seminar, workshop, dan pertunjukan seni.
Natasha menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga budaya daerah.
"Kami ingin agar budaya Sumatera Selatan semakin dikenal dan dihargai. Ini adalah warisan yang harus kita jaga dan lestarikan," ujarnya.
Dekri pun menambahkan bahwa mereka akan berusaha keras untuk menjadi duta budaya yang baik dan memberikan inspirasi kepada generasi muda lainnya.
Dengan prestasi yang diraih, baik Natasha maupun Dekri berharap dapat menginspirasi lebih banyak anak muda di Sumatera Selatan untuk terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan budaya.
Mereka yakin bahwa melalui ajang seperti ini, generasi muda dapat belajar untuk mencintai dan melestarikan budaya daerah mereka.
Keduanya juga berharap agar masyarakat semakin mendukung kegiatan seni dan budaya di Sumatera Selatan.
"Dukungan masyarakat sangat penting untuk pengembangan seni dan budaya. Kami berharap bisa lebih banyak kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan para pelaku seni," ungkap Natasha.