KULINER,KORANPALPOS.COM - Kue keong, camilan tradisional dengan bentuk spiral yang menyerupai cangkang keong, telah lama menjadi bagian dari kuliner Indonesia.
Walaupun tidak sepopuler kue-kue modern, kue ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang ingin menikmati rasa dan tekstur yang khas dari makanan tradisional.
Di beberapa daerah di Indonesia, kue keong dikenal dengan berbagai nama dan varian, namun ciri khas bentuk spiral dan teksturnya yang renyah tetap menjadi identitas utamanya.
Kue keong sudah ada sejak beberapa dekade lalu dan biasanya ditemukan di pasar-pasar tradisional.
BACA JUGA:Ketoprak : Kuliner Tradisional Indonesia yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi
BACA JUGA:Misro vs Combro: Pertarungan Rasa Manis dan Gurih yang Siap Menggoda Lidahmu!
Banyak yang meyakini bahwa kue ini berasal dari daerah Jawa, di mana kuliner berbasis tepung terigu dan gula sangat lazim.
Namun, seiring waktu, kue keong menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, dengan sedikit variasi dalam rasa dan bahan.
Nama "kue keong" sendiri diambil dari bentuknya yang menyerupai cangkang keong atau spiral.
Bentuk ini tidak hanya unik tetapi juga menunjukkan keterampilan dalam pembuatannya.
BACA JUGA:Empal Serundeng: Lezatnya Warisan Kuliner Nusantara yang Tak Lekang oleh Waktu
BACA JUGA:Resep Perkedel Kentang Ala KFC: Simpel dan Lezat untuk Dicoba di Rumah!
Biasanya, kue ini dibuat dengan cara menggulung adonan tepung yang sudah dibentuk tipis, sehingga menciptakan lapisan-lapisan renyah ketika digoreng.
Meskipun terlihat rumit, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue keong sebenarnya sangat sederhana dan mudah ditemukan.
Adonan dasar kue keong terdiri dari tepung terigu, gula, margarin, dan air.