KORANPALPOS.COM- Hadis Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Busr Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu menjelaskan sebuah prinsip penting tentang kehidupan manusia. Rasulullah bersabda,
عَنْ أَبِي صَفْوَانَ عَبْدِ اللهِ بْنَ بُسْرٍ الأَسلَمِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ »
“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2330, dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah no. 1836).[/div].
Hadis ini menekankan bahwa kualitas hidup seseorang diukur bukan hanya dari lamanya ia hidup, tetapi juga dari kualitas amal saleh yang ia lakukan selama hidupnya.
BACA JUGA:Setiap Lelah adalah Jalan Menuju Ridha Allah, Asalkan Ikhlas
BACA JUGA:Islam, Agama yang Sempurna: Jalan Menuju Surga Telah Dijelaskan Tanpa Celah
Makna Panjang Usia dan Amal Saleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan kita gambaran tentang manusia yang terbaik. Tipe manusia ini memiliki dua anugerah besar: umur panjang dan amal saleh.
Umur panjang di sini bukan sekadar tentang kuantitas waktu yang diberikan, tetapi bagaimana waktu tersebut diisi dengan perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Setiap amal kebaikan yang dilakukan oleh seseorang akan meningkatkan kedekatan kepada Sang Pencipta dan memperbanyak pahala yang diterima.
Hadis ini mengajarkan bahwa panjang usia tanpa amal baik tidaklah bermanfaat. Sebaliknya, jika seseorang memiliki usia yang panjang dan mengisinya dengan ketaatan kepada Allah, maka ia akan menjadi manusia yang terbaik.
Hal ini menunjukkan pentingnya memanfaatkan waktu yang diberikan kepada kita sebaik mungkin untuk berbuat amal saleh.
BACA JUGA:Memaafkan: Kunci untuk Melepaskan Beban Emosional dan Mencapai Kedamaian Jiwa
BACA JUGA:Pengaruh Teman dalam Kehidupan: Seberapa Besar Mereka Membentuk Karakter Kita?
Umur di Tangan Allah, Amal di Tangan Manusia
Islam mengajarkan bahwa umur adalah ketetapan yang sudah ditentukan oleh Allah Ta’ala. Setiap manusia tidak memiliki kendali penuh atas berapa lama ia akan hidup di dunia ini. Namun, dalam hal amal perbuatan, manusia diberikan kebebasan untuk memilih.