Tidak hanya itu, beras yang disalurkan oleh Bulog dalam program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) juga ikut mengalami kenaikan.
Harga beras SPHP Bulog naik sebesar 0,95 persen atau Rp120, menjadi Rp12.690 per kg.
Program SPHP Bulog berperan penting dalam menjaga ketersediaan beras di pasaran dengan harga yang terjangkau, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
BACA JUGA:Harga Pangan 3 Oktober 2024 : Cabe Merah Keriting Naik Rp1.030 Menjadi Rp32.640 per Kilogram !
BACA JUGA: Harga Pangan 2 Oktober 2024 : Bawang Merah Turun Menjadi Rp28.180 per Kilogram !
Namun, kenaikan harga ini menunjukkan tantangan dalam menjaga stabilitas harga beras di tengah fluktuasi pasokan.
Selain beras, harga beberapa komoditas sayuran juga mengalami kenaikan.
Bawang merah, yang merupakan salah satu bumbu dapur utama, mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen atau Rp130, menjadi Rp28.690 per kg.
Begitu juga dengan bawang putih bonggol, yang naik 1,18 persen atau Rp470, menjadi Rp40.280 per kg.
Kenaikan harga bawang ini dapat berdampak pada kenaikan biaya produksi makanan, terutama di sektor kuliner yang mengandalkan bawang sebagai bahan baku utama.
Kenaikan yang lebih signifikan tercatat pada komoditas cabai, yang merupakan salah satu bahan pangan dengan harga yang fluktuatif.
Cabai merah keriting mengalami kenaikan harga yang cukup tajam, sebesar 7,62 persen atau Rp2.320, menjadi Rp32.750 per kg.
Sementara itu, cabai rawit merah juga mengalami kenaikan sebesar 3,02 persen atau Rp1.380, menjadi Rp47.040 per kg.
Kenaikan harga cabai seringkali dipicu oleh perubahan cuaca, yang mempengaruhi hasil panen dan ketersediaan cabai di pasaran.
Hal ini sering menyebabkan lonjakan harga yang signifikan dalam waktu singkat.
Di tengah kenaikan harga beberapa komoditas, terdapat pula komoditas pangan yang mengalami penurunan harga.