BATURAJA, KORANPALPOS.COM - Inovasi di dunia pendidikan tak pernah berhenti, kali ini datang dari SMPN 03 Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Ya, SMPN 03 OKU yang berlokasi di Kecamatan Lubuk Raja ini berhasil mencuri perhatian dengan menciptakan produk batik khas mereka yang dinamakan Batik Ecoprint.
Kreativitas dan keahlian para siswa dalam memproduksi batik yang berbahan dasar daun ini patut diacungi jempol. Batik Ecoprint yang dihasilkan di SMPN 03 OKU tersebut tidak hanya unik, tetapi juga ramah lingkungan.
Sesuai dengan namanya, teknik pembuatan batik ini menggunakan bahan-bahan alami seperti daun sebagai pengganti pewarna sintetis.
BACA JUGA:Serahkan Kunci Hasil Bedah Rumah, PEP Limau Field: Ini Mencerminkan Komitmen Perusahaan !
BACA JUGA:Geruduk 4 Markas TNI, Kapolres Prabumulih Beri Kado Nasi Tumpeng HUT ke 79 TNI
Daun tersebut ditata di atas kain, lalu melalui proses pemukulan atau pemanasan, warna alami dari tanaman tersebut akan menempel dan membentuk motif yang khas.
Plt Kepala Sekolah SMPN 03 OKU, Siti Khodijah mengungkapkan bahwa program pembuatan Batik Ecoprint ini merupakan bagian dari upaya untuk mengajarkan para siswa tentang nilai-nilai pelestarian lingkungan dan kemandirian.
”Kami sebelumnya juga sudah pernah membuat batik jumputan dan batik tulis,” singkat Plt Kepala SMPN 03 OKU, Siti Khodijah yang sebelumnya mengampuh sebagai guru seni budaya, Minggu 6 Oktober 2024.
Dirinya menambah, Batik Ecoprint buatan sendiri ini telah memiliki hak paten pada tahun 2023 lalu.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Saksikan Parade dan Defile TNI Bersama Masyarakat
BACA JUGA:Musi Banyuasin Bersiap Pertahankan Adipura : Optimisme Menguat di Tengah Tantangan Lingkungan !
Batik yang telah memalui proses pembuatan, akan diolah kembali menjadi sebuah baju kemeja, rompi, dompet hingga tas.
”Alhamdulillah untuk bahan dasar kami tidak kesulitan karena SMPN 03 OKU memiliki kebun yang daunnya bisa kami gunakan,” kata dia.
Selain memberikan dampak positif pada keterampilan siswa, batik ini juga memiliki potensi ekonomi. Hasil batik karya siswa bahkan sudah mulai dipasarkan secara lokal.