Pare belut kaya akan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Vitamin C juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh lebih tahan terhadap penyakit seperti flu dan pilek.
Konsumsi pare belut secara rutin dapat membantu menjaga sistem imun tetap optimal, terutama di musim pancaroba atau saat kondisi cuaca sering berubah.
Kalium yang terdapat dalam pare belut membantu menjaga kesehatan jantung dengan menstabilkan tekanan darah dan mencegah risiko hipertensi.
Selain itu, serat yang tinggi juga membantu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Antioksidan yang terkandung dalam pare belut, terutama vitamin C dan flavonoid, membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas.
Radikal bebas adalah salah satu penyebab utama penuaan dini, seperti munculnya keriput dan garis halus di kulit. Dengan rutin mengonsumsi pare belut, kulit dapat terjaga kekenyalannya dan tampak lebih sehat.
Meskipun pare belut memiliki banyak manfaat kesehatan, rasa pahitnya sering kali menjadi tantangan bagi sebagian orang.
Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi rasa pahit pada pare belut sebelum dimasak.
Salah satunya adalah dengan merendam pare belut dalam air garam selama beberapa menit sebelum dimasak.
Cara ini membantu mengurangi rasa pahit sekaligus mempertahankan kandungan nutrisinya.
Pare belut bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat.
Beberapa olahan populer dari pare belut antara lain tumis pare belut dengan tahu, pare belut goreng tepung, dan sayur pare belut kuah bening.
Pare belut juga sering dijadikan campuran dalam sayur asem atau sambal goreng, yang memberikan cita rasa unik pada hidangan tersebut.
Pare belut merupakan tanaman lokal yang kaya manfaat bagi kesehatan.
Kandungan nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, serat, dan kalium membuatnya sangat baik untuk menjaga kesehatan mata, meningkatkan sistem imun, serta menjaga kesehatan jantung dan pencernaan.