Langkah ini adalah bagian dari rangkaian yang memastikan bahwa setiap Paslon memiliki kesempatan yang sama dan adil dalam pengambilan nomor urut.
Kesempatan pertama dalam pengambilan nomor antrian diberikan kepada Paslon Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati).
Mereka mengambil antrian pertama, disusul oleh Paslon Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), dan terakhir, Edi Santana Putra-Rizky Aprilia (ERA).
BACA JUGA:KPU Sumsel Tetapkan 3 Paslon Maju pada Pilkada 2024
BACA JUGA:Dapat Nomor Urut 2 : BERTAJI Ajak Pendukungnya Berkampanye Secara Santun !
Setelah nomor antrian diambil, masing-masing Paslon kemudian dipersilakan untuk mengambil tabung yang berisi nomor urut calon mereka dari KPU.
Setelah pengundian selesai, hasilnya menunjukkan bahwa Paslon Herman Deru-Cik Ujang mendapatkan nomor urut 1, Paslon Edi Santana Putra-Rizky Aprilia mendapatkan nomor urut 2, dan Paslon Mawardi Yahya-Anita Noeringhati mendapatkan nomor urut 3.
Suasana ruang pleno di gedung KPU Sumsel pun semakin riuh ketika hasil nomor urut diumumkan, dengan sorak-sorai dan yel-yel dari para pendukung masing-masing kandidat yang hadir.
Setelah pengambilan nomor urut, setiap Paslon menandatangani berita acara pengundian yang disaksikan langsung oleh Ketua KPU Sumsel dan para komisioner.
Penandatanganan ini menjadi bagian penting dari tahapan pemilihan kepala daerah yang menjamin legalitas dan kesahihan proses pengundian nomor urut.
Nomor urut yang diperoleh oleh setiap Paslon memiliki makna simbolis dan strategis bagi kampanye mereka.
Nomor urut 1, yang diperoleh Paslon Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), misalnya, sering kali diidentikkan dengan keinginan untuk menjadi yang terdepan dalam kontestasi politik.
Hal ini tentu dapat menjadi motivasi tambahan bagi tim HDCU untuk meraih kemenangan dalam Pilgub Sumsel 2024.
Sebagai petahana, Herman Deru juga memiliki pengalaman dan rekam jejak yang kuat dalam memimpin Sumatera Selatan, sehingga nomor urut 1 dianggap sebagai simbol keberlanjutan dan stabilitas.
Sementara itu, Paslon Edi Santana Putra-Rizky Aprilia (E-RA) yang memperoleh nomor urut 2 dapat menganggap angka tersebut sebagai lambang keseimbangan dan kolaborasi.
Edi Santana Putra adalah mantan Walikota Palembang yang cukup populer, dan Rizky Aprilia merupakan tokoh muda yang mewakili generasi milenial.