KULINER,KORANPALPOS.COM - Mooncake atau kue bulan adalah simbol kebersamaan, kesatuan, dan rasa syukur yang erat kaitannya dengan perayaan Mid-Autumn Festival atau Festival Pertengahan Musim Gugur.
Festival ini adalah salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa dan beberapa negara Asia lainnya, seperti Vietnam, Korea, dan Jepang.
Mooncake tidak hanya dikenal karena rasanya yang lezat dan tampilan cantiknya, tetapi juga karena maknanya yang dalam dan sejarahnya yang kaya.
Berikut adalah sejarah, jenis-jenis mooncake, serta makna kue bulan dalam budaya Asia.
BACA JUGA:Bubur Baheula : Kelezatan Tradisional yang Menyimpan Sejarah dan Kenangan
BACA JUGA:Pandan Rollcake : Kelezatan Kue Tradisional yang Mendunia
Mid-Autumn Festival, yang juga dikenal sebagai Festival Bulan, dirayakan pada tanggal 15 bulan ke-8 dalam kalender lunar Tionghoa.
Pada malam tersebut, bulan biasanya terlihat paling terang dan paling bulat, simbol dari kebersamaan keluarga.
Perayaan ini diyakini telah dimulai lebih dari 3.000 tahun yang lalu, pada masa Dinasti Zhou (1046–256 SM), dan menjadi semakin populer pada masa Dinasti Tang dan Song.
Menurut legenda, mooncake pertama kali menjadi simbol pemberontakan saat Dinasti Yuan (1271–1368). Saat itu, orang-orang Tionghoa berusaha mengusir penjajah Mongol.
BACA JUGA:Pisang Caramel : Camilan Manis yang Sempurna untuk Teman Ngopi di Teras Rumah
BACA JUGA:Tako Jagung Manis Rasa Kopi : Kreasi Inovatif Camilan Unik yang Menggugah Selera
Pesan rahasia mengenai pemberontakan disembunyikan di dalam mooncake, dan penduduk setempat yang menerima kue ini akan mengetahui waktu dan lokasi pemberontakan.
Berkat mooncake, penjajah berhasil diusir, dan sejak itu, mooncake menjadi bagian penting dari perayaan Mid-Autumn Festival.
Mooncake hadir dalam berbagai bentuk, rasa, dan isian, yang mencerminkan keberagaman budaya di berbagai wilayah. Beberapa jenis mooncake yang populer di antaranya: