Asal Usul dan Legenda Desa Perapau: Awal Mula Terbentuknya Semende Darat Laut di Kabupaten Muaraenim !

Jumat 20 Sep 2024 - 08:29 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Masyarakat setempat masih menjalankan tradisi-tradisi yang diwariskan dari para leluhur mereka, termasuk ritual-ritual adat yang dilakukan di Rumah Baghi.

Tradisi ini dijaga dengan sangat baik, meskipun perkembangan zaman semakin cepat dan modernisasi telah masuk ke berbagai pelosok daerah.

Salah satu tradisi yang masih dijalankan adalah upacara adat yang dilakukan pada saat-saat penting, seperti pernikahan, kelahiran, dan upacara adat lainnya.

Dalam upacara ini, masyarakat setempat biasanya berkumpul di Rumah Baghi untuk memohon doa restu dari leluhur.

Upacara ini dilakukan dengan penuh khidmat, diiringi oleh doa-doa dan tarian adat yang melambangkan kebersamaan dan penghormatan terhadap Puyang.

Selain tradisi adat, masyarakat Desa Perapau juga masih mempertahankan bahasa lokal yang khas, yaitu bahasa Semende.

Bahasa ini digunakan dalam percakapan sehari-hari, baik di dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakat.

Meskipun banyak generasi muda yang sudah mulai menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama, bahasa Semende tetap dipertahankan sebagai identitas budaya mereka.

Rumah Baghi tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan adat.

Rumah ini menjadi tempat berkumpulnya para sesepuh desa dan menjadi lokasi utama dalam berbagai acara adat.

Di Rumah Baghi, berbagai keputusan penting yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sering kali diputuskan, seperti penyelesaian masalah, mediasi, dan musyawarah desa.

Keunikan Rumah Baghi tidak hanya pada fungsinya, tetapi juga pada arsitekturnya.

Bentuk elips dari rumah ini merupakan salah satu ciri khas yang jarang ditemui di tempat lain.

Selain itu, ukiran-ukiran yang menghiasi dinding dan tiang-tiang rumah menggambarkan berbagai motif alam, hewan, dan simbol-simbol tradisional yang menggambarkan keharmonisan manusia dengan alam.

Motif-motif ini memiliki makna mendalam yang mencerminkan filosofi hidup masyarakat Semende, yaitu kesederhanaan, kebersamaan, dan saling menghormati.

Meskipun banyak tantangan yang dihadapi dalam upaya menjaga warisan budaya, masyarakat Desa Perapau tetap berkomitmen untuk melestarikan tradisi-tradisi mereka.

Kategori :